Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Volatilitas Rupiah Tinggi

Kompas.com - 18/03/2011, 03:45 WIB

Jakarta, Kompas - Pergerakan atau tingkat volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan tetap tinggi dalam waktu yang tidak bisa diprediksi. Masa depan penyelesaian bencana gempa dan tsunami yang disusul krisis nuklir di Jepang menjadi acuan utama.

Pendapat itu muncul dalam Seminar ”Antisipasi Pergerakan Harga Valas untuk Keuangan dan Bisnis” yang digelar Forex Academy dan PPM Manajemen di Jakarta, Kamis (17/3).

”Yen merupakan mata uang investasi bagi seluruh dunia. Investor, baik dalam negeri maupun di luar negeri, meminjam dana di negeri itu dan menggunakannya untuk mendapat keuntungan lebih besar di luar Jepang,” kata Alfred Pakasi, CEO Vibiz Consulting, salah satu pembicara.

Mata uang Jepang, yen, kemarin menyentuh level tertinggi terhadap dollar AS sejak masa Perang Dunia II. Yen diperdagangkan pada 79,22 yen per dollar AS, dibanding 80,80 yen pada Rabu. Yen bahkan sempat menguat hingga level 76,52 pada perdagangan pada Kamis pagi.

Posisi yen terhadap dollar AS, menurut Alfred, memengaruhi nilai tukar mata uang lain. Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia, kemarin, ditutup melemah ke level Rp 8.793 per dollar AS dari perdagangan hari sebelumnya di level Rp 8.780 per dollar AS.

Direktur Bursa Berjangka Jakarta Roy Sembel memprediksi, rupiah tahun ini tetap kuat karena kondisi fundamental Indonesia baik. Ia memprediksi dengan tingkat inflasi 7 persen, nilai tukar rupiah tahun ini di kisaran 8.500 dollar AS-9.200 per dollar AS.

Sejumlah pengamat sebelumnya memperkirakan, level Rp 8.900 sebagai titik keseimbangan baru nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Sebelum kenaikan suku bunga acuan (BI Rate), Bank Indonesia menjaga nilai tukar di posisi Rp 9.000 per dollar AS.

(BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com