Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Bersih Indofood Naik Tipis

Kompas.com - 21/03/2011, 12:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan bersih konsolidasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tercatat naik tipis yaitu 2,7 persen di tahun lalu.

Pada akhir 2010, perseroan dan anak usahanya meraih penjualan bersih senilai Rp 38,40 triliun, dibanding tahun sebelumnya Rp 37,4 triliun. Peningkatan penjualan ini disumbang semua kelompok usaha strategis (grup), kecuali grup Bogasari.

Grup ICBP memberi kontribusi 46 persen terhadap penjualan bersih INDF, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 43 persen. Kenaikan ini terutama didorong naiknya volume penjualan di seluruh divisi ICBP, dan naiknya harga jual rata-rata pada beberapa kategori. Sementara, kontribusi grup agribisnis dan distribusi relatif tidak berubah, yaitu sekitar 20 persen dan 28 persen.

Namun, tahun lalu, kontribusi grup Bogasari justru turun menjadi 26 persen di 2010, dari tahun sebelumnya yang mencapai 29persen. "Ini dipicu penurunan harga jual terigu, seiring turunnya harga gandum dunia," ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan INDF Werianty Setiawan, dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini.

Meski penjualan naik tipis, namun INDF berhasil mencatat kenaikan laba kotor konsolidasi sebesar 19,4 persen menjadi Rp 12,47 triliun. "Kenaikan ini disebabkan naiknya volume penjualan mayoritas grup, serta turunnya biaya bahan baku," terang Werianty.

Selanjutnya, laba usaha pun tumbuh hingga 34,5persen menjadi Rp 6,73 triliun di 2010. Sehingga, laba bersih INDF tercatat naik 42,2 persen menjadi Rp 2,95 triliun.

Direktur Utama dan CEO INDF Anthoni Salim menyebut, pencapaian kinerja tahun ini cukup solid, sehingga menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan selama enam tahun berturut-turut. "Ini mencerminkan kekuatan bisnis kami, dan kemampuan manajemen dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan," imbuhnya. (Dupla Kartini/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com