Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuka Pendaftaran 8.300 TKI ke Korea

Kompas.com - 22/03/2011, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk 2011 ini mulai membuka pendaftaran calon Tenaga Kerja ke Korea Selatan program kerjasama antar pemerintah atau Government to Government (G to G) sebanyak 8.300 orang dengan bidang pekerjaan manufaktur dan perikanan.

Demikian dijelaskan Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Selasa (22/3/2011).

Menurutnya, pendaftaran perekrutan calon TKI Korea bagi kedua sektor itu dilaksanakan pada 25-29 April 2011 di lima kota provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta melalui kantor BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI--unit teknis di bawah BNP2TKI yang ada di daerah). "Sedangkan Jawa Timur pendaftarannya di kantor UPTD TKI (Unit Pelaksana Teknis Daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bekerjasama BNP2TKI," jelas Jumhur.

Dikatakan, tes penerimaan bagi calon TKI ke Korea Selatan dilakukan pada 25-26 Juni 2011 juga di lima wilayah provinsi penerima pendaftaran calon TKI Korea. "Tes itu berupa pengetahuan bahasa Korea yang harus dimiliki oleh para peserta atau pendaftar calon TKI Korea," ujarnya.

Ditambahkan, pelaksanaan tes bahasa Korea berupa Korean Proficiency Test) diselenggarakan oleh BNP2TKI dengan Human Resource Development of Korea (HRD Korea) perwakilan Jakarta. Penempatan TKI ke Korea program G to G dilakukan BNP2TKI atasnama pemerintah Indonesia dan HRD Korea sebagai wakil yang ditunjuk pemerintah Korea Selatan. Pada 2006--sebelum kehadiran BNP2TKI--pemerintah Indonesia menempatkan 1.274 orang, kemudian setelah BNP2TKI berdiri penempatan TKI ke Korea mencapai 4.303 orang.

Pada 2008 penempatan TKI Korea meningkat tajam dan bahkan melebihi kuota 8.000 yang disediakan pemerintah Korea, yakni dengan 11.885 penempatan TKI oleh BNP2TKI. Setelah itu, 2009, jumlah penempatannya menurun menjadi 2.024 orang akibat negeri ginseng tersebut terkena imbas krisis keuangan global.

Pada 2010 saat mulai pulih krisis ekonomi global, Korea menerima sebanyak 3.962 TKI, dan pada 2011 permintaan Korea terhadap TKI ditingkatkan lagi menjadi 8.300 orang. "Tapi, masa-masa ke depan kuotanya akan bertambah lagi seiring terus membaiknya perekonomian Korea," kata Jumhur.

Saat ini menurut catatan BNP2TKI, sekitar 33.000 TKI bekerja di sektor formal di Korea, termasuk TKI yang re-entry (diperpanjang kontraknya) sejak penempatan 2010. Sebelum 2010 para TKI Korea menjalani kontrak kerja untuk 3 tahun dan setelah itu menjadi 5 tahun dengan model re-entry tersebut.

Para TKI Korea tersebar di seluruh kota-kota di Korea pada bidang manufaktur, perikanan, spa theraphy dan hospitality, serta konstruksi. Para TKI digaji Rp 10-12 juta perbulan di luar akomodasi dan tunjangan lembur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com