Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Promosikan KUR di ASEAN

Kompas.com - 08/04/2011, 10:55 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempromosikan skema pembiayaan khusus rakyat berpenghasilan rendah atau biasa disebut Kredit Usaha Rakyat atau KUR kepada para menteri keuangan dari sembilan anggota Persatuan Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN. KUR layak ditiru karena mampu mengangkat sekitar 400.000 debiturnya dari pengusaha yang tidak layak mendapatkan kredit bank, menjadi layak memperoleh pendanaan bank.

"ASEAN membutuhkan pembiayaan yang inklusif untuk se luruh penduduknya. Terutama bagi masyarakat miskin, mereka tidak memiliki akses pada jasa keuangan, seperti tabungan, pinjaman, hingga transfer pembayaran serta asuransi," kata Presiden di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/4/ 2011) saat menyampaikan pidato Pembukaan Pertemuan Menteri-menteri Keuangan se-ASEAN ke-15.

Menurut dia, pemerintah di ASEAN perlu menyediakan jasa keuangan yang mudah diakses kaum miskin. Dengan akses yang luas terhadap sumber pembiayaan, orang miskin di Asia Tenggara dapat membuka jeratan keuangan dan membuka peluang bisnis kecil. Peluang ini akan meningkatkan kesejahteraan mereka, dan pada akhirnya akan menekan kemiskinan dan mendorong pemerataan.

"Melalui partisipasi masyarakat dari semua level ekonomi, kita dapat mendorong munculnya ide-ide besar dan inovasi baru (dalam hal rekayasa keuangan bagi rakyat kecil). Sebab, pembiayaan yang kita jalankan harus tetap inovatif. Ini tidak boleh dijalankan dengan cara-cara biasa, seperti jasa pembiayaan regular," kata Presiden.  

Sekadar berbagi ide dengan para menteri ASEAN, Presiden menyampaikan, sejak tahun 2007, pemerintah Indonesia memperkenalkan skema kredit inovatif yang disebut KUR itu, yang dilaksanakan melalui bank-bank komersial. Pemerintah menjamin 70 persen dari pembiayaan KUR itu.

Untuk menjamin KUR tersebut, pemerintah mengalokasikan dana penjaminan sebesar Rp 2 triliun per tahun atau sekitar 200 juta dollar AS. Dana ini menjamin pinjaman usaha kecil sebesar Rp 20 triliun. Skema ini memungkinkan sebuah perusahaan mikro yang tidak memiliki jaminan atau agunan untuk mengakses kredit perbankan.

Dengan KUR, pengusaha mikro Indonesia menerima kredit murah di bawaj Rp 20 juta atau sekitar 2.000 dollar AS per pengusaha. Terhitung Juli 2010, lebih dari tiga juta usaha kecil dan menengah telah terakses KUR.

"Dari jumlah itu, 96 persennya merupakan pengusaha mikro dengan ukuran kredit rata-rata sebesar Rp 4 juta atau lebih dari 400 dollar AS. Saya dengan bangga menyebutkan bahwa program ini telah mendorong status 400.000 debitur KUR dari pengusaha yang tidak bankable (tidak layak meminjam dari bank) menjadi bankable. Ini penting karena merupakan sinyal potensi pertumbuhan di masa mendatang," ujar Presiden.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com