Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa ASEAN Buka Situs Internet Bersama

Kompas.com - 08/04/2011, 11:35 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com — Bursa Efek Indonesia atau BEI dijadwalkan akan meluncurkan pembukaan situs internet bersama antara bursa-bursa efek lain dari anggota Persatuan Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN pada Jumat (8/4/2011) siang. Dalam situs ini akan ditampilkan 20 saham bintang yang merupakan saham-saham unggulan di bursa-bursa ASEAN.  

"ASEAN memiliki penduduk sekitar 600 juta jiwa, hampir sepuluh persen penduduk dunia dan merupakan pasar yang besar. Untuk tujuan pemasaran bursa ASEAN ke global, besok (hari ini—Red) akan diresmikan website (situs internet) ASEAN Exchange Star yang berisi 20 saham unggulan," ungkap Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/4/2011) malam.

Menurut Ito, diplomasi sangat dibutuhkan untuk menyusun mekanisme penyelesaian konflik atau masalah yang berpotensi terjadi saat bursa-bursa saham di ASEAN saling berhubungan. Mekanisme penyelesaian sengketa (dispute resolution mechanism) sangat diperlukan sebelum BEI terhubung dengan bursa regional.   

"Misalnya ada broker (perantara) Indonesia yang berdagang di Singapura dan tak bisa bayar transaksi, penyelesaiannya bagaimana? Juga misal penjahat pasar modal yang masuk daftar hitam kita, masih berdagang di Indonesia lewat broker Singapura, itu bagaimana? Kalau tak ada kesepakatan mekanisme penyelesaiannya, bakal ada masalah baru yang merepotkan," tuturnya.

Oleh karena itu, pihak BEI menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah terkait penyelesaian sengketa itu. "Hal ini tidak bisa diselesaikan antarbursa, tetapi hanya bisa oleh negara karena menyangkut hukum," ungkapnya.

Ito mengatakan, mekanisme penyelesaian masalah hanya menjadi salah satu faktor yang membuat BEI harus berpikir ulang untuk tergabung di ASEAN Linkage. Faktor lainnya adalah masih perlunya harmonisasi peraturan di seluruh pasar modal ASEAN dan pengakuan respirokal atas profesional yang bekerja di pasar modal Indonesia. "Jadi, broker dan konsultan hukum Indonesia bisa berperan di bursa lain," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com