Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Penjualan Mobil di China Melambat

Kompas.com - 11/04/2011, 10:43 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com — China sebagai kiblat baru pasar mobil global diperkirakan mengalami penurunan pertumbuhan penjualan pada tahun ini atau lebih lambat dari target yang dibuat sebelumnya. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan perkiraan yang dibuat oleh sekelompok produsen mobil di negara tersebut dan dilansir oleh Bloomberg.com berdasarkan penjualan pada kuartal pertama 2011.

Disebutkan, salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat adalah keputusan pemerintah untuk tidak lagi memberi insentif pajak kepada pembeli mobil baru. Penyebab lainnya, kenaikan harga bahan bakar.

Kesulitan
Sebelumnya, China Association of Automobile Manufacturer (CAAM) meramalkan bahwa pertumbuhan penjualan mobil di negara tersebut 10-15 persen pada tahun ini. Namun, setelah melihat penjualan pada kuartal pertama 2011, penjualan diperkirakan lebih rendah.

"Saya memperkirakan bahwa pertumbuhan lebih rendah," ungkap Dong Yang, Wakil Ketua CAAM, dalam sebuah uraian, Sabtu lalu. Ditambahkan, karena penjualan menurun, keuntungan yang diperoleh perusahaan mobil di negara tersebut juga akan berkurang. "Bahkan, bisa saja ada perusahaan yang akan mengalami kesulitan operasional," bebernya.

MPV & SUV
Sementara itu, GM selaku produsen non-China terbesar di negara tersebut mengatakan, pertumbuhan penjualan mereka di negara tersebut
pada Maret lalu lebih rendah dari yang diperkirakan semula. Penyebabnya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tak ada lagi subisidi atau pemotongan pajak penjualan sampai 10 persen. Peniadaan subsidi ini juga berlaku bagi konsumen di pedesaan yang melakukan tukar-tambah.  

Tahun lalu, total kenaikan penjualan mobil di China mencapai 32 persen dan hal ini menciptakan rekor baru dengan angka 18,1 juta unit. Hasilnya, negara tersebut menjadi pasar mobil terbesar dunia dalam dua tahun berturut-turut.

Sementara itu, Klaus Paur, Managing Director Automotive Greater China di Synovate Motorresearch di Shanghai, mengatakan bahwa tahun sekarang terasa lebih berat karena pertumbuhan penjualan melambat.

Seperti yang dibeberkan, kenaikan penjualan MPV dan SUV pada Maret lalu hanya 6,52 persen atau sepersepuluh kenaikan yang dialami pada periode yang sama pada tahun lalu, 63 persen. 

Maret lalu, penjualan mobil di China 1,8 juta unit. Tepatnya, penjualan hanya naik 8,1 persen atau baru mencapai 5 juta unit pada kuarter pertama 2011. Dalam hal ini, penjualan mobil penumpang hanya naik 9,1 persen atau 3,8 juta unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com