Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Bidik Medan sebagai Hub

Kompas.com - 20/04/2011, 15:43 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk membidik Medan sebagai bandara pengumpul ("hub") atau pusat pelayanan ke beberapa negara anggota ASEAN, bahkan ke India.  "Medan menjadi daerah paling menjanjikan untuk kawasan barat Indonesia," ujar Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, Elisa Lumbantoruan menjawab pers di sela Seminar dan "Media Gathering", di Cipayung, Bogor, Rabu (20/4/2011).

Menurut dia, potensi pertumbuhan ekonomi Medan cukup tinggi.  "Mobilitas warga juga tinggi. Semua itu potensi usaha yang menjanjikan bagi industri penerbangan, termasuk bagi Garuda Indonesia," katanya.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, lanjutnya, Garuda Indonesia siap menambah rute baru yang akan menghubungkan Medan ke Malaysia seperti Penang, Kuala Lumpur dan Singapura. "Tren pertumbuhan penumpang udara dunia selalu lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi satu negara. Di Indonesia pertumbuhan penumpang udara di atas itu, yaitu 21 persen tahun lalu," ucap Elisa.       Dia juga mengatakan, selama ini, rute dari dan menuju Medan Sumatera Utara (Sumut) selalu tinggi dibanding daerah lain di Tanah Air.  "Potensi itu masih akan naik sejalan dengan pertumbuha ekonomi kawasan ini. Garuda akan membuka penerbangan baru dari Medan ke negara-negara ASEAN bahkan India. Proyeksi ini sudah masuk program lima tahun ke depan," papar Elisa.

"Untuk penerbangan jarak pendek kurang dari dua jam, akan dilayani oleh Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia. Sedang penerbangan lebih lama bahkan jarak jauh akan dilakukan Garuda sendiri," ujarnya, menjelaskan.

Pada tahun ini, akan datang 11 pesawat baru untuk memperkuat armada Garuda Indonesia. Dari jumlah itu, dua A330-200 dan selebihnya B 737-800 NG.  "Pesawat baru itu praktis harus dioptimalkan, termasuk ekspansi rute-rute baru di kawasan Sumatera ini," tuturnya.

Garuda hingga saat ini mengoperasikan 83 pesawat dengan 35 ribu penumpang per hari, dan 2100 penerbangan per minggu serta melayani 48 kota tujuan di dalam dan luar negeri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com