Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Kronologi Pembobolan Rekening Elnusa

Kompas.com - 25/04/2011, 20:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Bank Mega JB Kendarto menegaskan, pembobolan sebesar Rp 111 miliar bukan pada Bank Mega, tetapi rekening PT Elnusa Tbk (ELSA) di Bank Mega. Hal itu dikatakan Kendarto dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (25/4/2011).

"Perlu kami tegaskan bahwa yang dibobol bukan Bank Mega, tetapi rekening PT Elnusa yang diambil oleh sindikat yang di dalamnya termasuk direktur keuangan PT Elnusa," jelas Kendarto.

Sekalipun ini merupakan masalah internal bank, ia menyebutkan, Bank Mega tetap memberikan konfirmasi kepada pers untuk meluruskan kesimpangsiuran berita. Selain itu, bank yang merupakan salah satu anak bisnis dari Para Group ini menceritakan bagaimana modus dari pembobolan rekening ELSA yang saat ini kasusnya sedang ditangani oleh pihak yang berwajib.

Modusnya yaitu menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi dengan cara menginvestasikannya kepada pihak ketiga yang bergerak dalam bidang pengelolaan investasi. Kemudian, pelaku pun tidak sendiri, melainkan ada kolaborasi dengan beberapa pihak, dengan Bank Mega sebagai tempat transaksi. Bank Mega telah melaporkan masalah ini ke Direktorat Pengawasan Bank Indonesia pada 21 April 2011. Bahkan, menurut Kendarto, direksi Bank Mega juga telah menghadap direktur pengawasan BI untuk memberikan penjelasan, hari ini, Senin.

Awalnya, ELSA melakukan transfer dana dari salah satu bank X di Jakarta untuk ditempatkan sebagai deposito on call (DoC) atau penempatan berjangka pendek dengan tenor masing-masing 1-8 hari. Bukan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka seperti yang telah diberitakan. Dalam penempatan dan pencairan DoC, bahkan proses transfer Bank Mega telah melakukan sesuai dengan operasional yang berlaku, dengan mendapatkan dokumen ditandatangani oleh direktur keuangan dan direktur utama ELSA, yang difasilitasi oleh pemimpin KCP Bekasi Jababeka.

Pada pembukaan DoC, dana berasal dari rekening giro dari bank X sebesar Rp 111 miliar dan rekening giro dari Bank Mega KCP Menara Batavia sebesar Rp 50 miliar. Jumlah total dana sebesar Rp 161 miliar. Selanjutnya, pencairan DoC, dana masuk ke rekening giro Mega Bisnis atas nama ELSA di KCP Bekasi Jababeka dan di-overbooking ke dua rekening giro Mega Bisnis atas nama PT Discovery Indonesia (DI) pada cabang yang sama, yang kemudian dana itu ditransfer ke rekening giro atas nama DI di bank Y dan X.

Berdasarkan aliran dana tersebut, DI melakukan penempatan DoC pada 16 September dan 6 Oktober 2009 masing-masing senilai Rp 5 miliar, yang kemudian dicairkan sebelum jatuh tempo untuk masuk ke rekening giro Mega Bisnis dan ditransfer ke rekening giro miliknya di bank Y.

Lalu pada 8 Maret 2010 terlihat transaksi pengiriman uang melalui bilyet giro atas nama DI di KCP Bekasi Jababeka yang ditujukan ke rekening giro atas nama Elnusa di bank X sebesar Rp 50 miliar, yang pada aplikasi transfer tertulis "pengembalian hasil investasi". Dari transaksi tersebut, diindikasikan Elnusa mengetahui dana itu digunakan untuk investasi di luar Bank Mega dan telah terjadi pengembalian dana ke rekening milik Elnusa. Sehingga dana Elnusa yang belum kembali sebesar Rp 111 miliar. Mengenai hal ini, Kendarto menyebutkan, keseluruhan perputaran keuangan ELSA diketahui oleh saudara SB selaku Direktur Keuangan ELSA.

Hingga saat ini, seperti disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar, enam orang telah dinyatakan sebagai tersangka, yaitu SAN, Direktur Keuangan ELSA; MAN, Kepala Cabang Bank Mega Cabang Jababeka; NA dan GUN, Direksi PT DI; RIC, broker; dan ZUL, staf collection PT Har. Dengan posisi PT DI sebagai pihak ketiga, yang merupakan perusahaan fiktif.

Baca juga: Bank Mega Tak Mau Ganti Dana Elnusa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com