Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung Saat Parlemen Australia Reses

Kompas.com - 26/04/2011, 11:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VIII DPR akan melakukan studi banding ke Australia pada Rabu (27/4/2011) hingga Senin (2/5/2011) terkait pembahasan RUU Penanganan Fakir Miskin. Kunjungan kerja dilakukan saat parlemen Australia sedang reses. Demikian informasi yang disampaikan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) kepada kompas.com pekan lalu.

“Karena jadwal kunjungan kerja Komisi VIII ke Australia bertepatan dengan masa reses Paskah Parlemen Australia serta Parlemen Negara Bagian NSW dan Victoria, maka tidak mengherankan jika tidak ada jadwal pertemuan dengan perumus dan pengambil kebijakan (member of parliament) pada tingkat Federal dan Negara Bagian di Australia pada jadwal tentatif kunjungan Komisi VIII ke Australia,” demikian surat terbuka PPIA yang ditandatangani Ketua Umum PPIA Mochamad Subhan Zein dan Wakil Ketua Umum Dirgayuza Setiawan.

Selama enam hari kunjungan, anggota Dewan akan menyambangi Sidney, Canberra dan Melbourne. Sejumlah agenda akan dilakukan, namun tak satu pun bertemu dengan parlemen Australia. Mengingat kunjungan yang dilakukan pada masa reses parlemen, PPIA menyarankan agar Komisi VIII mengunjungi daerah khusus Northern Territory untuk melihat secara langsung bagaimana pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan keamanan untuk 15 komunitas paling miskin dan termarjinalkan di Australia.

Menanggapi kunjungan yang dilakukan pada masa reses, Koordinator Advokasi dan Investigasi Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadaffi, mempertanyakan urgensi kunjungan anggota Dewan. Hal ini seharusnya sudah diketahui sehingga kunjungan akan lebih bermanfaat karena bertemu dengan para perumus kebijakan.

“ Dari kasus ini, masak tidak ada pemberitahuan dari Kedubes Indonesia di Australia bahwa parlemen Australia sedang melakukan reses? Atau mungkin sebenarnya Komisi VIII sudah mengetahui parlemen Australia sedang reses tetapi memaksakan tetap berangkat ke Australia. Kalau begitu, agenda utamanya bukan bertemu parlemen, tetapi hanya plesiran yang menghabiskan uang negara,” ujar Uchok kepada Kompas.com, Senin (25/4/2011) malam.  Berdasarkan catatan FITRA, dana yang dianggarkan untuk membiayai kunjungan kerja ini tak kurang dari Rp 811 juta. 

Wakil Ketua Komisi VIII lain, Ahmad Zainuddin, membantah informasi soal reses ini. Zainuddin mengatakan, informasi PPIA tidak sepenuhnya akurat. "Kalau karena alasan Paskah, kami sudah bicara dengan Dubes Australia. Jadi memang mereka libur Paskah tapi Kamis (28/4/2011) sudah masuk. Komisi VIII kan berangkat hari Rabu," katanya kepada wartawan kemarin. 

Selain itu, politisi PKS ini juga memastikan ada rencana anggota dewan untuk melakukan kunjungan ke tempat penampungan warga miskin di Australia karena memang kunjungan kerja ditujukan untuk RUU Fakir miskin. Sayangnya, ketika ditanya rencana bertemu dengan PPIA di Australia, sambungan telepon terputus dan Zainuddin tak dapat dihubungi lagi. 

 

Bersambung

 

Sebelumnya: 
Studi Banding Komisi VIII (1): Susahnya Mencari Informasi Studi Banding DPR

Selanjutnya: 
Studi Banding Komisi VIII (3): Studi Banding Bawa Anak Isteri 
Studi Banding Komisi VIII (4): Bahas RUU Fakir Miskin, Tak Kunjungi Daerah Miskin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

    Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

    Whats New
    Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

    Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

    Whats New
    Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

    Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

    Whats New
    Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

    Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

    Whats New
    IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

    IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

    Whats New
    Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

    Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

    Whats New
    Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

    Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

    Whats New
    Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

    Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

    Whats New
    Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

    Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

    Whats New
    Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

    Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

    Whats New
    Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

    Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

    Whats New
    Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

    Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

    Earn Smart
    Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

    Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

    Earn Smart
    Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

    Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com