Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menuju Rp 8.000 Per Dollar AS

Kompas.com - 03/05/2011, 07:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah bisa terus menguat hingga mencapai Rp 8.000 per dollar AS. Hal itu memungkinkan terjadi karena pelemahan dollar AS tidak hanya terjadi antara rupiah dan dollar AS, tetapi juga semua mata uang di dunia terhadap dollar AS.

Demikian diungkapkan ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Anggito Abimanyu, di Jakarta, Senin (2/5/2011).

Menurut Anggito, pemulihan ekonomi di Amerika Serikat akan membuat permintaan terhadap produk dunia di negara tersebut semakin tinggi. Hal ini menyebabkan pelemahan dollar AS. "Pemulihan ekonomi AS tidak terjadi hanya pada perdagangan antara Amerika dan China, tetapi juga antara Amerika dan dunia. Dengan kecenderungan tersebut, rupiah bisa terus menguat ke Rp 8.000 per dollar AS," ujarnya.

Anggito mengatakan, BI masih bersikap konservatif dengan tetap mempertahankan penguatan rupiah di level saat ini, yakni di level Rp 8.551 per dollar AS. Padahal, penguatan rupiah secara tajam sebenarnya sudah mulai terdeteksi pada 2010 sehingga asumsi nilai tukar di APBN 2011 sudah dapat ditetapkan di level Rp 8.500–Rp 8.700 per dollar AS.

"Sekarang, Indonesia yang paling konservatif karena semua mata uang menguat terhadap dollar AS. Padahal, BI sudah tahu, untuk memegang setiap 100 miliar dollar AS itu ada biayanya. Akibatnya, sekarang rupiah dibiarkan terus menguat," katanya.

Menguat

Nilai tukar rupiah terus menunjukkan kecenderungan menguat hingga mencapai posisi Rp 8.547,5 per dollar AS pada 2 Mei 2011. Itu jauh menguat dibandingkan posisi setahun lalu ada di level Rp 9.009 per dollar AS pada 3 Mei 2010. Hal itu berarti sudah terjadi penguatan rupiah sekitar 5,4 persen. Perkembangan nilai tukar itu sudah jauh menguat dibandingkan asumsi nilai tukar yang ditetapkan dalam APBN 2011, yakni Rp 9.250 per dollar AS, atau lebih kuat 8,2 persen.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brojonegoro menyebutkan, penguatan rupiah terhadap dollar AS memberikan keuntungan tersendiri bagi APBN. Sebab, setiap penguatan sebesar Rp 100 dari asumsi APBN 2011 akan terjadi penghematan pada belanja negara di APBN 2011 sebesar Rp 400 miliar. "Setiap Rp 100 penguatan (rupiah) akan menghemat pengeluaran Rp 400 miliar," ujarnya.

Secara terpisah, pengamat ekonomi Mochamad Doddy Arifianto menyatakan, tewasnya Osama bin Laden hanya akan memberikan tekanan terhadap rupiah dalam jangka pendek sebab kondisi fundamental Amerika Serikat belum juga membaik. (OIN/BEN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com