Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Ekspor Gunakan SKA

Kompas.com - 03/05/2011, 21:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyebutkan semakin banyaknya ekspor produk Indonesia saat ini yang memanfaatkan fasilitas keringanan bea masuk melalui perjanjian kerja sama bilateral ataupun regional. Hal ini terlihat melalui jumlah surat keterangan asal (SKA) yang diterbitkan.

"Secara total itu ada kenaikan 82 persen ekspor yang menggunakan fasilitas FTA (Free Trade Agreement), berarti memanfaatkan bea masuk yang lebih rendah di triwulan I-2011 (dari triwulan I-2010)," ungkap Mari, di Jakarta, Selasa (3/5/2011).

Dengan memanfaatkan bea masuk yang rendah itu, ia mengharapkan akan semakin meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di negara-negara tujuan. Berdasarkan jumlah SKA, perjanjian kerja sama ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) terhitung yang tertinggi dengan jumlah 27.905 dari 61.936 total surat untuk para eksportir. Para eksportir tersebut memanfaatkan skema itu untuk mendapatkan keringanan bea masuk.

Namun, pemanfaatan SKA preferensi dalam kerangka AFTA selama Maret 2011 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Sejauh ini komoditas tembaga, bahan bakar mineral, serta minyak nabati dan hewani menjadi produk yang mendominasi pemanfaatan SKA dengan skema ini.

Sementara itu, skema kerja sama Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) meraih pertumbuhan nilai SKA tertinggi dengan 124 persen dari triwulan I-2010 ke periode yang sama tahun ini. Pertumbuhan itu terjadi sekalipun jumlah surat SKA terbilang kecil, yaitu hanya sebesar 14.355 surat.

Untuk skema IJEPA, bahan bakar atau minyak mineral, TPT, dan barang plastik menjadi produk yang memanfaatkan preferensi tarif dengan negara tujuan Jepang. Selain kedua skema tersebut, Indonesia masih mempunyai ASEAN-Korea FTA (AKFTA), ASEAN-India FTA (AIFTA), dan ASEAN-China FTA (ACFTA).

Namun, jumlah SKA dalam ketiga skema kerja sama ini jumlahnya tidak lebih dari 10.000 surat untuk masing-masing skema. Bahkan, AIFTA menjadi yang terendah dengan jumlah 2.455 SKA pada triwulan I-2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Whats New
Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Whats New
Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

Whats New
CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

Whats New
Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Whats New
Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Whats New
Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Whats New
Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Whats New
3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

Whats New
IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

Whats New
10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Whats New
Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Whats New
Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com