Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KUR BRI Tanpa Agunan Diminati Pedagang Kecil

Kompas.com - 07/05/2011, 04:26 WIB

Banyuwangi, Kompas - Baru sebulan diluncurkan, jumlah penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) tanpa agunan dari BRI di Banyuwangi mencapai Rp 7,5 miliar lebih pada pertengahan April 2011. Nilai kredit itu melebihi penyerapan kredit bergulir yang didanai APBD Banyuwangi senilai Rp 2 miliar tahun ini.

Berdasarkan data bidang Perekonomian Pemkab Banyuwangi, nasabah KUR saat ini 1.003 pengusaha kecil, di antaranya pedagang, perajin ikan asin, dan pemilik warung. Mereka mendapatkan plafon kredit berkisar Rp 1 juta-Rp 20 juta dengan bunga 12-13 persen per tahun.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (6/5), mengatakan, tingginya serapan KUR salah satunya dipengaruhi sosialisasi yang gencar dilakukan sebulan terakhir. ”Kami meminta semua perangkat desa, kecamatan hingga dai menyosialisasikan KUR, karena selama ini banyak warga yang tidak mengetahui fasilitas KUR tanpa agunan dari bank,” kata Anas.

Sebelumnya, Manajer Kredit Mikro Bank BRI Banyuwangi Piator Simanjuntak mengatakan, banknya bekerja sama dengan pemda untuk menyosialisasikan KUR. Pemkab ikut mendata calon nasabah dengan memberikan surat keterangan usaha di tingkat kelurahan. ”Namun keputusan pemberian kredit tetap pada bank,” kata Piator. Untuk KUR tanpa agunan ini BRI mengalokasikan Rp 50 miliar.

Suyati (44), pedagang sayur di Pasar Blambangan mengatakan, bunga kredit dari rentenir biasanya 20 persen. Beban bunganya pun berlipat jika ada tunggakan. Itu pun jumlah pinjaman tak sampai jutaan rupiah. ”Kalau mau pinjam sampai berjuta-juta harus ada jaminannya. Itu yang kami tak punya,” katanya.

Petani terjerat utang

Sementara itu, di Purwakarta, Jawa Barat, sejumlah petani setempat terjerat utang karena padinya rusak terserang hama. Modal ratusan ribu hingga jutaan rupiah telah keluar, tapi tanaman hancur tak terselamatkan.

Namen (40), petani di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, mengaku telah mengeluarkan modal Rp 2 juta untuk mengolah lahan, menyemai benih, membayar kuli, membeli pupuk, dan obat-obatan. Namun, padi yang seharusnya kini telah memasuki masa vegetatif, hancur terserang hama penggerek batang. Utang modal di kios sarana produksi serta sejumlah tetangga dan saudara pun tak terbayar.

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BB POPT), meramalkan penggerek batang bakal mendominasi serangan OPT di sentra padi Pulau Jawa dan Sulawesi Selatan pada musim tanam kedua 2011. Ketidakserempakan penanaman membuat sumber pangan selalu tersedia, dan siklus penggerek batang tak terputus.(NIT/MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com