Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Diminta Beli CN-235 Lebih Banyak

Kompas.com - 18/05/2011, 14:14 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menawarkan pesawat hasil karya Indonesia jenis CN-235 kepada Korea Selatan. Saat ini, Korea Selatan merupakan salah satu konsumen CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia itu.

"Saat ini, Korea Selatan memakai CN-235, kami berharap Korea mau menambah armada CN-235 lebih banyak lagi," kata Hatta di Nusa Dua, Bali, Rabu (18/5/2011), saat berbicara dalam acara pembukaan Pertemuan Kelompok Kerja Sama Ekonomi Korea Selatan dengan Indonesia.

Menurut Hatta, Korea Selatan menyukai CN-235 dibandingkan dengan pesawat sejenis buatan CASA, Spanyol. "Korea menilai CN-235 lebih nyaman sehingga kami tawarkan lagi," ujarnya.

Sebuah ulasan yang dibuat Insinyur Bagian Produksi PT DI, Eddy Suherman, yang dimuat di Kompas.com (12/10/2009) menunjukkan, untuk bertahan terbang di industri yang seakan tiada henti diguncang oleh persaingan global, PT Dirgantara Indonesia terus menyusun strategi melalui restrukturisasi bisnis yang mencakup penjualan produksinya ke luar negeri.

Hal ini dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia melalui restrukturisasi bisnis yang dilakukan dengan mengukuhkan visi dan misi, serta menetapkan fokus bisnis ke dalam bisnis inti (core) pesawat terbang dan bisnis plasma (non-core). Bisnis inti adalah memproduksi pesawat terbang yang meliputi lini usaha CN-235, N250, NC-212, dan helikopter. Bisnis plasma meliputi lini usaha Manufacturing Services, Component Manufacturing, Tools Manufacturing, Aircraft Services, Technology & Engineering Services, Interior, Special Mission Aircraft, sistem antariksa, teknologi informasi, sistem hankam, dan pusat pendidikan dan pelatihan teknologi maju (ATEC). Pengembangan lini usaha ini dijabarkan dalam program value creation yang menghasilkan peningkatan penjualan.

Dari upaya restrukturisasi ini, PT Dirgantara Indonesia di antaranya terus mengembangkan dan mempertahankan lini CN-235, kelompok Aircraft Services, dan kelompok Manufacturing Services; serta mencari mitra strategis untuk lini N250, NC-212, helikopter, dan kelompok Engineering Services.

Sementara peningkatan kinerja pemasaran dilakukan dengan menargetkan peningkatan delivery pesawat terbang CN-235 dari rata-rata tiga unit menjadi enam unit per tahun mulai tahun 2006 dengan pengakuan penjualan Rp 1,239 triliun per tahun pada tahun 2006.

Pada 2009, PT Dirgantara Indonesia sedang mengerjakan satu dari empat pesawat CN-235 yang merupakan pesanan baru dari Korea Selatan. Rencana penyerahan pesanan baru untuk Korean Coast Guard itu akan berlangsung secara berjangka mulai November 2010. Kontrak penjualan empat pesawat CN-235 untuk Korea Selatan itu mencapai 90 juta dollar AS. Kontrak itu berlangsung setelah PT DI sebelumnya menjual delapan pesawat CN-235 hasil karya anak bangsa ke Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com