Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Mengapa Pihak Asing Melirik Indonesia

Kompas.com - 26/05/2011, 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak asing menyukai berinvestasi di Indonesia karena potensi jangka panjangnya. Potensi tersebut tidak hanya berasal dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga potensi dari sumber daya manusia, aliran modal asing, hingga sumber daya alam. 

"Potensi pertumbuhan ekonomi kita diharapkan dalam lima tahun ke depan bisa mencapai 7 persen," kata Head of Investment PT CIMB Sun Life, Beby Lesmana, dalam acara investment workshop kepada para wartawan di Jakarta, Kamis (26/5/2011).

Pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut dia, menandakan pendapatan negara yang semakin besar. Otomatis, memperlihatkan kondisi masyarakat yang semakin makmur. "Kalau rakyatnya semakin makmur, kita mau buka usaha atau bisnis itu gampang. Yang beli barang itu pasti ada," tambahnya.

Beby pun menyebutkan proyeksi IMF bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh sebesar 6,2 persen pada 2011, bahkan dapat mencapai 6,5 persen pada tahun depan.

Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga memiliki potensi sumber daya manusia usia produktif. "Tambahan penduduk usia kerja dalam 10 tahun ke depan memberikan potensi pertumbuhan ekonomi dan potensi investor baru," ungkap Beby.

Tidak hanya itu, negara ini pun memiliki sumber daya alam melimpah, khususnya komoditas batubara, tembaga, gas alam cair, minyak sawit (CPO), dan timah.

Beby juga menyebutkan, aliran modal asing berpotensi terus masuk mengingat selisih suku bunga di Indonesia masih cukup menarik. "Misalnya di Amerika Serikat suku bunga sekitar 0,25 persen. Di Indonesia 6,75 persen," sebutnya.

Mata uang rupiah yang menguat juga menjadi faktor pendukung bagi aliran modal asing untuk semakin meningkat. Kemudian, risiko berinvestasi semakin rendah jika peringkat kredit Indonesia dinaikkan menjadi investment grade.

"Kapitalisasi pasar indonesia masih rendah, jadi potensi untuk berkembang masih besar," tutupnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com