Jakarta, Kompas
Untuk proyek ini, Bank Dunia akan bekerja sama langsung dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Proyek ini diharapkan bisa menyediakan lebih dari 1.000 MW listrik pada waktu beban puncak di jaringan Jawa-Bali.
”Persediaan listrik yang dapat diandalkan, terjangkau, dan berkelanjutan merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia untuk bisa muncul sebagai negara berpenghasilan menengah yang kuat di dekade mendatang. Saat ini, tingkat konsumsi listrik per kapita di Indonesia termasuk salah satu yang terendah di kawasan. Rasio elektrifikasi juga masih sangat rendah,” kata Stefan G Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dalam siaran persnya pekan lalu.
”Proyek ini akan membantu meningkatkan beban puncak jaringan Jawa-Bali, mengurangi ketergantungan pada minyak bumi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi jangka menengah dan panjang,” katanya.
Penampungan berpompa adalah satu-satunya bentuk teknologi yang memungkinkan kita menampung energi dalam jumlah besar secara efisien, sekaligus merespons permintaan listrik pada waktu beban puncak.
Sistem penampungan berpompa bekerja dengan menggunakan dua waduk yang dibangun di ketinggian yang berbeda. Tenaga disimpan dengan menggunakan turbin pompa untuk mentransfer air dari waduk bawah ke waduk atas, di luar waktu beban puncak. Kemudian pada waktu beban puncak, air yang tersimpan di waduk atas