Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Khawatir Australia Hentikan Ekspor Sapi

Kompas.com - 06/06/2011, 07:17 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Suswono mengaku tidak khawatir dengan rencana Australia yang akan menghentikan ekspor sapi potong karena dugaan penyiksaan sapi di rumah pemotongan hewan.

"Kalau mereka (Australia) memang mau menyetop silakan, masih ada pilihan negara-negara lain yang mau ekspor sapi," katanya seusai Peringatan Hari Susu Nusantara 2011 di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

Menurut dia, dugaan adanya rumah pemotongan hewan (RPH) yang tidak memenuhi animal welfare (kaidah kesejahteraan hewan) hingga melakukan penyiksaan terhadap sapi sebelum disembelih memang perlu dibuktikan benar atau tidaknya.

Saat ditanya adanya tayangan video penyiksaan sapi yang diputar di Australia, ia menyatakan, hal itu masih perlu dibuktikan kebenarannya, dan hal tersebut menjadi masukan yang sangat berharga untuk membenahi RPH-RPH yang ada.

Ia mengatakan, kalaupun ternyata ada satu-dua RPH yang berlaku semacam itu terhadap hewan, tentunya tidak bisa digeneralisasi terhadap seluruh RPH sampai memutuskan kegiatan ekspor sapi yang selama ini berjalan. "Keberadaan RPH-RPH ini menjadi kewenangan penuh pemerintah daerah. Oleh karena itu, kami meminta pemda-pemda untuk aktif mengawasi kegiatan pemotongan hewan di RPH agar sesuai dengan kaidah yang ditetapkan," katanya.

Untuk rencana Australia yang akan menghentikan ekspor sapi ke Indonesia, ia mengatakan tidak perlu ditanggapi dengan penuh kekhawatiran dan akan membicarakan persoalan itu dengan Pemerintah Australia dalam waktu dekat.

Ia mengakui bahwa Indonesia pernah menjadi negara pengekspor sapi ke negara-negara lain, termasuk ke Hongkong sekitar tahun 1976, tetapi mulai 1990 Indonesia justru menjadi negara yang mengimpor sapi dari negara lain. "Indonesia mengimpor pertama kali sekitar 18.000 ekor sapi pada 1990, sampai sekarang yang mencapai 500.000-600.000 ekor. Namun, impor ini hanya dilakukan untuk menutup kekurangan daya dukung pasokan dalam negeri," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah akan menghitung kembali daya dukung ternak dalam negeri, terutama sapi, mengingat saat ini dilakukan sensus ternak untuk mengetahui berapa kekurangan yang perlu dicukupi melalui impor. "Kalau tingkat konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia selama ini berkisar 2 kilogram/kapita/tahun. Kami menargetkan pada 2014 mendatang volume impor sapi menjadi hanya 10 persen," kata Suswono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com