Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas, Kualitas Karet Lebih Baik

Kompas.com - 16/06/2011, 03:02 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS - Cuaca panas yang berlangsung beberapa minggu terakhir berdampak pada membaiknya kualitas karet hasil sadapan petani di Kalimantan Selatan. Kandungan air yang selama satu tahun terakhir cukup tinggi akibat rembesan air hujan ke cawan tempat sadapan kini jauh berkurang.

Sejumlah petani di Sungai Penang, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, dan Desa Kiram di Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar yang ditemui dan dihubungi secara terpisah, mengatakan, selama musim hujan kadar air mencapai 15 persen, sedangkan saat ini hanya sekitar 10 persen.

”Kadar air ini berpengaruh pada proses penggumpalan menjadi sedikit lebih lama. Selain itu, kualitas karet yang kadar airnya sedikit lebih bagus ketimbang banyak,” ujar M Yusuf, petani Sungai Pinang, Selasa (14/6).

Namun, kondisi itu ternyata tidak berpengaruh pada harga karet. Harga karet di tingkat petani di Desa Kiram, misalnya, belum bisa kembali pulih seperti pada Februari lalu yang mencapai Rp 12.000 per kilogram. Harga karet di Kiram sempat turun hingga Rp 7.000 per kg akibat tsunami di Jepang. Karet dari Kalsel banyak diekspor ke Jepang.

Abdul Salam, petani yang juga Kepala Desa Kiram, mengatakan, hal ini memicu petani bermain curang dengan menambahkan air demi meningkatkan bobot karet. ”Akibatnya, harga tidak bisa naik lebih tinggi,” ujarnya.

Abdul menuturkan, harga karet kualitas baik di tingkat petani hanya Rp 10.000 per kg dan kualitas sedang Rp 7.000 per kg.

Dari Jember, Jawa Timur, dilaporkan, untuk meningkatkan produksi kopi dan memenuhi kebutuhan ekspor, Kementerian Pertanian akan mengembangkan kopi melalui gerakan nasional revitalisasi perkebunan kopi.

”Pengembangan kopi bukan semata-mata meningkatkan volume, tetapi bagaimana meningkatkan kualitas kopi yang spesial. Seperti kopi spesial Kintamani di Bali, kopi spesial Gayo di Aceh, dan spesial kopi arabika Jawa Kopi Raung di Bondowoso (Jawa Timur),” kata Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi seusai membuka Temu Lapang Kopi 2011 di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Rabu (15/6).

Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Teguh Wahyudi mengatakan, untuk membantu program pemerintah tersebut, Pusat Penelitian Koka telah mengembangkan perbanyakan bahan tanaman unggul anjuran kopi arabika dan robusta dengan teknik somatic embryogenesis dari potongan daun. (WER/SIR)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com