Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawasan BBM, Pemerintah Andalkan Daerah

Kompas.com - 15/07/2011, 11:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat mengandalkan kemampuan pemerintah daerah dalam menjamin pelaksanaan program pengendalian volume Bahan Bakar Minyak atau BBM bersubsidi, terutama dalam hal pengawasannya. Langkah itu diharapkan dapat menekan penyalahgunaan BBM bersubsidi itu.

"Yang paling penting adalah melibatkan pemda dalam pengawasan terhadap penggunaan BBM bersubsidi. Itu agar tidak ada penyalahgunaan BBM, terutama di daerah yang banyak sekali penyelundupan," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Jumat (15/7/2011) menjelang Rapat Koordinasi Terbatas terkait pembangunan jalur kereta api bandara.

Pemerintah menegaskan akan fokus pada pengendalian bahan bakar minyak atau bersubsidi yang dapat menekan kebocoran dan penyelundupan. Kebocoran dan penyelundupan BBM bersubsidi dinilai sebagai pelanggaran berat yang paling merugikan pemerintah, karena membuat anggaran subsidi tidak tepat sasaran. "Menteri ESDM (energi dan sumber daya mineral) sedang melakukan satu kajian yang sangat mendalam tentang pembatasan dan pengaturan BBM. Kami perdalam agar penyelundupan itu bisa kami tekan," ujar Hatta.

Menurut Hatta, bahan pertimbangan kajian konsumsi BBM bersubsidi itu tidak hanya bersumber dari sisi fiskal semata (beban anggaran subsidi BBM pada APBN). Pemerintah lebih menitikberatkan pada kondisi daya beli masyarakat dan laju inflasi. "Kalau berbicara BBM, kami harus melihat secara keseluruhan kondisi ekonomi makro," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com