Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Elektronik Harus Tetap Dikelola Bank

Kompas.com - 19/07/2011, 14:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang elektronik (e-money) harus dikelola oleh bank. Hal ini diperlukan untuk mencegah timbulnya pencucian uang. "Sekarang produk perbankan dengan e-money jadi terpisah karena regulasinya, masalahnya. Jadi, jangan sampai justru nanti karena perbankan itu diatur terlalu ketat, orang justru mainnya di e-money," ujar ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Aviliani, kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (19/7/2011).

Menurut dia, regulasi pencucian uang harus diaplikasikan kepada bank dan nonbank. Regulasi ini perlu bagi pihak nonbank, seperti operator telekomunikasi, karena barang yang dibeli melalui operator tidak terlihat uangnya. "Kedua, regulasi tentang e-money itu penting karena itu kan transaksi keuangan juga ke sektor riil," katanya.

Jika transaksi tidak tercatat, kata Aviliani, nanti berpengaruh dalam sistem moneternya. Untuk itu, ia menyarankan, uang elektronik ini harus masuk ke perbankan. "Jadi, isi pulsa harus bayar ke perbankan. Jadi enggak menjual secara umum," katanya.

Dengan begitu, transaksi dapat terdeteksi. Ia juga menuturkan, uang elektronik juga harus masuk dalam pengaturan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), yang saat ini telah mengatur transaksi properti dan emas. Jika e-money tidak masuk ke dalam bank, akan terjadi ketidakseimbangan, di mana bank diatur terlalu ketat, sementara nonbank tidak. "Jadi, lebih bagus dia (e-money) di bawah perbankan. Jadi, dana itu tetap di bank, mereka (operator) tinggal transaksinya saja," tuturnya.

Dengan demikian, jika konsumen atau pelanggan operator ingin melakukan transfer,  akan ditanya nomor rekening banknya, seperti yang berlaku di Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com