Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Mengalami Penurunan

Kompas.com - 22/07/2011, 11:19 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Kontrak harga emas dunia sepertinya akan mengalami penurunan mingguan pertama dalam tiga minggu terakhir. Turunnya harga si kuning kinclong terkait langkah pemimpin Eropa yang sepakat untuk memberikan bantuan bailout baru bagi Yunani.

Jumat pagi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat turun 0,3 persen menjadi 1.586,25 dollar AS per troy ounce di Comex New York. Pukul 10.02, kontrak yang sama berada di level 1.590,53 dollar AS  per troy ounce. Sementara itu, harga emas di pasar spot saat ini mengalami penurunan 0,2 persen.

"Penurunan harga emas selalu terjadi di pasar ketika harga sudah menanjak tinggi. Pada minggu ini, kita melihat betapa lonjakan harga emas sangat besar. Namun, tingkat permintaan masih sangat kuat dan mampu menyerap aksi jual emas yang ada di pasar," kata Gordon Cheung, trader Standard Merchant Bank (Asia) Ltd.

Seperti diketahui, setelah melakukan perundingan selama delapan jam di Brussels, Belgia, akhirnya diputuskan bahwa Eropa akan memberikan bantuan baru kepada Yunani senilai 159 miliar euro atau setara dengan 229 miliar dollar AS. Terkait hal itu, mereka merekomendasikan kepada pemegang obligasi untuk turut serta dalam membeli obligasi tersebut.

Selain itu, Eropa juga akan memberdayakan dana penyelamatan senilai 440 miliar euro untuk membeli surat utang di sejumlah negara yang bermasalah di kawasan Eropa. Tujuannya tak lain untuk menghindari penyebaran krisis di kawasan tersebut. (Barratut Taqiyyah/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com