Jakarta, Kompas
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, di Jakarta, Senin (25/7), mengungkapkan, selain perbaikan kualitas aset, pendapatan bunga bersih menopang kenaikan laba bersih sebesar 5 persen menjadi Rp 6,09 triliun, sedangkan pendapatan nonbunga naik 6 persen menjadi Rp 3,69 triliun. Laba bersih juga ditopang dengan penurunan biaya operasional sekitar 2 persen dari 4,48 triliun menjadi 4,39 triliun.
Peningkatan laba sebesar 41 persen itu menyebabkan
”Upaya penajaman bisnis memberi hasil di semua lini bisnis BNI, sesuai arah bisnis pada pertumbuhan finansial berkelanjutan,” kata Gatot.
Strategi bisnis BNI terdiri dari tiga hal, yakni pertumbuhan laba konsisten dan berkelanjutan, penjagaan kualitas aset untuk mencapai rasio keuangan kompetitif dan lebih baik, serta peningkatan layanan.
Total aset BNI per akhir Juni 2011 tercatat Rp 260,65 triliun, atau tumbuh 16 persen dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2010 sebesar Rp 225,49 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) BNI meningkat 9 persen dari
Posisi
Kemarin, manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan memiliki dana kelolaan Rp 34,7 triliun. Jumlah itu meningkat cukup pesat dibandingkan tahun 2008 yang mencapai Rp 13,5 triliun.
Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali menyampaikan, BRI adalah bank kustodian pertama yang menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset. BRI juga menawarkan jasa penyimpanan, pengawasan, pengadministrasian dan pengelolaan harta kekayaan investasi dalam bentuk saham, obligasi,