Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak Orang Kaya Akan Dinaikkan

Kompas.com - 03/08/2011, 08:13 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com-  Presiden Barack Obama telah menandatangani rancangan penghematan negara sebagai undang-undang di Washington, Selasa sore waktu setempat atau Rabu (3/8/2011). Dia memperingatkan, penghematan ini barulah langkah awal dari perjalanan panjang AS dalam memulihkan perekonomiannya.  

"Ini adalah langkah penting untuk meyakinkan bahwa sebagai sebuah bangsa, kita dapat  hidup hemat. Ini barulah langkah awal saja," kata Obama di Taman Mawar di Gedung Putih.  

Obama berpidato setelah Senat dengan suara 74-26 akhirnya meloloskan rancangan penghematan setidaknya sebesar 2,1 triliun untuk 10 tahun tersebut. Rancangan pengematan itu sebelumnya sudah disetujui DPR AS dengan suara 269-161.

Senat meloloskan paket penghematan itu hanya beberapa jam dari tenggat waktu dan menghindarkan AS dari gagal bayar. Sudah banyak pihak yang mengkhawatirkan jika AS mengalami gagal bayar akan membuat perekonomian dunia kacau balau.    

Obama juga memberikan sinyal akan mengampanyekan kenaikan pajak terhadap perusahaan kaya. Usulan ini sebenarnya sudah ditolak Republik karena lebih menginginkan penciptaan lapangan kerja.

"Seperti yang telah saya ungkapkan sebelumnya, kita tidak dapat membuat anggaran seimbang hanya dengan dukungan semua orang yang telah menderita karena resesi. Semua orang harus ambil bagian, itu baru adil," katanya.    

Keputusan ini disambut baik oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dengan menyatakan bahwa keputusan ini baik untuk perekonomian AS maupun untuk perekonomian global. 

Kepiawaian Obama dalam mengatasi masalah ekonomi juga menjadi pertaruhannya menjelang pemilu 2012. Setelah menjabat sebagai presiden, ekonomi merupakan masalah pelik yang dihadapi Obama. Ia telah berjanji tidak akan membuat sektor pendidikan mahal dan riset pemerintah dihentikan secara tiba-tiba.  

Para ekonom telah memperingatkan, pengetatan anggaran pemerintah akan membuat pertumbuhan AS sedikit tersendat.

Sebelum pemungutan suara dilakukan, Departemen Perdagangan AS mengumumkan belanja konsumen yang merupakan penggerak utama ekonomi AS turun 0,2 persen pada Juni lalu dibandingkan dengan Mei. Sedangkan pendapatan personal stagnan  hanya naik 0,1 persen saja.  

Kedua angka tersebut setidaknya memberikan gambaran bahwa pada kuartal kedua 2011 pertumbuhan ekonomi AS bisa jadi di bawah 1,3 persen, angka yang diperkirakan para analis dan ekonom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Whats New
    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Whats New
    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    Whats New
    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Whats New
    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Whats New
    Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

    Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

    Whats New
    Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

    Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

    Whats New
    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Whats New
    Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

    Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

    Whats New
    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Whats New
    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com