Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Episentrum Krisis Ada di Eropa

Kompas.com - 05/08/2011, 21:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat guncangan atau episentrum krisis ekonomi yang menyebabkan indeks harga saham di hampir semua bursa kali ini terpuruk tidak berasal dari Amerika Serikat, tetapi juga dari Eropa. Orang sebaiknya tidak salah memperhitungkan hal tersebut karena pasar modal Eropa justru menunjukkan kecenderungan semakin terpuruk.

"Sekarang episentrumnya bukan di Amerika Serikat, melainkan di Eropa. Ini banyak yang tidak menyadari bahwa pasar modal Eropa banyak yang terkoreksi sejak hari Senin (1 Agustus 2011) hampir 3-4 persen. Itu terutama karena isu krisis utang di Italia dan Spanyol yang mengemuka," ujar ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, di Jakarta, Jumat (5/8/2011).

Menurut Purbaya, krisis di Eropa baru terefleksi di Amerika Serikat (AS) pada 3 Agustus 2011 ketika indeks sempat terpuruk 500 basis poin. Kebetulan fokus media massa di Indonesia terarah ke perdebatan utang tambahan di Kongres AS sehingga perkembangan di Eropa terabaikan.

"Padahal, sebetulnya fundamental ekonomi AS jauh lebih bagus dibandingkan Eropa. Terutama belum ada tanda-tanda perlambatan ekonomi sampai sekarang di AS. Sementara di Eropa, indikator leading ekonominya (indikator yang dapat memprediksi kondisi ekonomi hingga enam bulan ke depan) mulai jatuh," katanya.

Jika kondisi itu terus berlanjut, pada Oktober 2011 Eropa diperkirakan mulai melambat pertumbuhannya. Itu membuat ancaman krisis dari Eropa lebih besar ketimbang AS.

"Oleh karena itu, perhatikan ekspor Indonesia ke Eropa. Itu memungkinkan adanya kontraksi pertumbuhan ekonomi ke level rendah. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sempat menyentuh level terendah, yakni 4,6 persen. Jadi itu saya anggap skenario terburuknya," ungkap Purbaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com