Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Zona Euro Guncang Ekonomi Global

Kompas.com - 07/08/2011, 01:53 WIB

Krisis ekonomi di Eropa sebenarnya sangat parah, tetapi karena tidak terjadi krisis politik, maka tidak begitu terlihat dari permukaan. Jika dilihat dari dekat segi angka-angka dasar ekonomi negara-negara besar di Eropa akan terungkap betapa besar lubang yang harus ditutupi melalui dana talangan. Inti dari krisis zona euro ini tak lain adalah ketidakmampuan negara membayar utang-utangnya.

Guncangan pertama prahara ekonomi terbongkar ketika pemerintahan baru Yunani tahun 2009 mengetahui bahwa defisit anggarannya bukan 3,7% seperti diketahui, tetapi menyentuh angka 14% terhadap produk domestik bruto (PDB). Dengan kata lain, sistem perbankannya hampir gulung tikar. Nah, dari sinilah diketahui bahwa utang pemerintah sudah menggunung sehingga negara seperti Yunani sudah di ambang kebangkrutan.

Kemudian obat baru disuntikkan berupa dana talangan dari IMF dan Eropa sebesar 110 miliar euro pada Mei 2010. Dana untuk membuat Yunani segar kembali sekaligus menghindari Eropa dari krisis parah ini luar biasa besarnya. Namun, setahun setelah itu Yunani tampaknya benar-benar terjerembab, sulit bangun lagi. Gelombang kedua dana talangan disuntikkan lagi, bahkan melibatkan swasta untuk ikut menanggung beban krisis. Demikian juga Irlandia dan Portugal mendapatkan dana talangan untuk membantu agar pulih lagi.

Negara-negara krisis ekonomi Eropa ini disingkat PIGS—Portugal, Irlandia, Greek (Yunani) dan Spanyol. Jika Italia kemudian akhirnya dimasukkan ke negara krisis, singkatannya menjadi PIIGS. Mungkin terasa lucu singkatan ini karena akar katanya adalah pig atau babi.

Lalu apakah sudah ada hasilnya langkah IMF dan Eropa selama ini? Sulit dikatakan berhasil saat ini karena indikator ekonomi negara yang mengalami krisis jauh dari penyembuhan. Bahkan gejolak zona mata uang Eropa ini sudah terasa di berbagai bursa dunia, sampai ke Asia.

Krisis utang

Kita mulai melihat kondisi makro ekonomi PIGS ini dari Yunani, negara yang sudah dua kali mendapat dana talangan dari IMF dan Eropa. Terakhir, dia menerima bantuan diputuskan pada 21-22 Juli dengan nilai 109 miliar euro atau sekitar Rp 1.314 triliun.

Situasi negara ini lumayan parah karena muncul perlawanan dari rakyat yang tidak mau menanggung kesalahan para bankir dan eksekutif pemerintahan. Saat ini, rasio utang Yunani terhadap PDB mencapai 143%. Utangnya menumpuk sampai 328 miliar euro. Defisit pada tahun 2010 bahkan mencapai 10,5%.

Kondisi ini memprihatinkan. Jika pertumbuhan rata-rata pada tahun 1995-2008 mencapai 3,6 persen, dari tahun 2009 sampai 2015 diramalkan -3%. Angka ini menunjukkan jauhnya penyembuhan Yunani dalam waktu dekat.

Semuanya disebabkan oleh kebijakan pengambilan utang untuk membiayai proyek pemerintah, manipulasi akunting, serta sistem pengawasan pajak yang lemah juga bisa dikatakan akar dari persoalan di Yunani. Selain itu, kekuatan ekonomi Yunani yang tidak kompetitif sangat tergantung dari proyek pemerintah. Dan inilah yang sekarang sedang dirombak oleh pemerintahan George Papandreou. Namun, bukanlah yang ringan karena tekanan waktu ditambah reaksi negatif rakyat menyebabkan kesulitan bagi Pemerintah Yunani sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com