Emas Terus Cetak Rekor Baru

HONGKONG, KOMPAS.com — Emas semakin kinclong. Ketidakpastian yang melanda pasar saham selama dua hari belakangan ini membuat harga emas semakin menjulang. Pada pembukaan perdagangan di Hongkong, emas langsung melonjak lagi menjadi 1.724 dollar AS per troy ounce (1 troy ounce sama dengan 31,1 gram).

Emas biasa menjadi alternatif investasi ketika keadaan di pasar finansial guncang. Sejak kemarin, emas belum beranjak turun dari 1.700 dollar AS per troy ounce.  

Penguatan harga emas tidak hanya mencerminkan ketakutan soal peringkat Standard & Poor's. Lebih lagi, harga emas mencerminkan postur keseluruhan pasar mata uang dan perekonomian dunia.

"Mereka yang membeli emas masih melihat ada masalah di AS dan Uni Eropa, pasar valuta yang tidak stabil, serta penurunan pertumbuhan ekonomi dunia. Mereka semua mengacu pada emas yang dianggap sebagai mata uang paling kuat dunia," kata pengamat, Jim Wycof.

JP Morgan bahkan memperkirakan harga emas dapat mencapai 2.500 dollar AS pada akhir tahun ini.

Sementara itu, Logam Mulia hari ini merilis harga emas pada Rp 522.000 per gram.  Adapun untuk setiap pembelian 1.000 gram, unit bisnis PT Aneka Tambang Tbk ini mematok harga Rp 480.000 per gram.