Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Karet Melemah Ikuti Harga Minyak

Kompas.com - 09/08/2011, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan harga minyak mentah menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan harga karet berjangka.

Minyak terus mengalami penurunan (80 dollar AS per barrel) akibat adanya sentimen kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian AS, setelah diumumkan bahwa rating kredit negara tersebut mengalami penurunan menjadi AA+ sesuai dengan prediksi sebelumnya.

Pelemahan minyak juga disebabkan oleh adanya spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan memberikan bantuan kepada Italia guna mencegah semakin meluasnya dampak ancaman krisis finansial.

Di SICOM (Singapore Commodity Exchange ) harga karet berjangka untuk penyerahan September 2011 ditutup pada level harga Usc468 per kg dari harga sebelumnya Usc476 per kg.

Diprediksi harga karet akan kembali mengalami kenaikan akibat pasokan terbatas asal Thailand. Adanya badai tropis Nock Ten di daerah Thailand Utara dapat membawa hujan lebat sehingga proses penyadapan karet terganggu.

Siaran pers perkembangan harga komoditas, yang dikeluarkan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi, Selasa (9/8/2011) menyebutkan, produksi getah karet mentah di perkebunan petani Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung dilaporkan terus merosot akibat musim kemarau yang melanda daerah tersebut.

Dalam satu pekan biasanya bisa mendapatkan 300 sampai 400 kilogram, namun saat musim kemarau ini hanya menghasilkan 150 sampai 200 kilogram getah per hekt are dalam sepekan.

Namun harga karet saat ini masih bertahan cukup tinggi Rp10.000 per kilogram dalam beberapa pekan ini karena pengumpul kesulitan mendapat pasokan karet dari petani.

Luas perkebunan karet di Lampung Selatan mencapai 3.235 hektare dengan produktivitas 689 kilogram per hektare dalam sekali panen. Total produksi mencapai 643 ton per tahun yang bersentra di Kecamatan Tanjungbintang, Jatiagung, Merbaumataram dan Tanjungsari.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com