Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Indeks Kompas100 Empat Tahun

Kompas.com - 11/08/2011, 08:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menandai peringatan ulang tahun keempat peluncuran indeks harga saham Kompas100, hari ini, Kamis (11/8/2011), terdapat 15 emiten yang dimasukkan dalam perhitungan indeks dan 15 emiten lainnya dikeluarkan. Saham-saham emiten tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan indeks Kompas100 untuk periode Agustus 2011 - Februari 2012.

Berdasarkan surat Kepala Divisi Perdagangan Saham Bursa Efek Indonesia (BEI) Andre PJ Toelle dan Kepala Divisi Riset BEI Poltak Hotradero, pengeluaran 15 saham dan pemasukan 15 saham sebagai pengganti didasarkan pada perhitungan yang dilakukan Juli lalu.

Sebanyak 15 saham yang baru dimasukkan untuk periode enam bulan mendatang adalah Agung Podomoro, Bank Permata, Borneo Lumbung Energi & Metal, Bumi Resources, Megapolitan Development, Garuda Indonesia (Persero), Harum Energy, Indofood CBP Sukses Makmur, Intanwijaya International, Jaya Pari Steel, Krakatau Streel (Persero), Mitra Adiperkasa, Mayora Indah, Perdana Karya Perkasa, dan Tower Bersama Infrastructure.

Adapun 15 saham yang dikeluarkan adalah Asia Natural Resources, Cowell Development, Gozco Plantations, Dayaindo Resources International, Keramika Indonesia Assosiasi, Mitra International Resources, Polaris Investama, Bank Himpunan Saudara, Selamat Sempurna, Sorini Agro Asia Corporindo, Sumalindo Lestari Jaya, Tunas Baru Lampung, Tirta Mahakam Resources, Agis, dan Tunas Ridean.

Indeks harga saham Kompas100 kemarin ditutup pada posisi 881,45, sementara ketika diluncurkan pada 10 Agustus 2007 posisi indeks berada di level 563,46 yang diambil dari perhitungan berbasis tahun 2002.

Proses pemilihan 100 saham yang termuat dalam indeks Kompas100 mempertimbangkan frekuensi transaksi, nilai transaksi, kapitalisasi pasar, serta kinerja fundamental dari saham-saham tersebut.

Manajemen bursa juga memperhitungkan bobot individu dan bobot kolektif emiten terhadap keseluruhan emiten sehingga baik indeks maupun kapitalisasi pasar emiten Kompas100 tetap mencerminkan kinerja yang rasional bila dibandingkan dengan indeks lainnya, seperti LQ45 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta indeks lainnya.

Sebagaimana indeks lainnya, IHSG dan LQ45, indeks Kompas100 yang memuat 100 saham unggulan di bursa juga merupakan acuan dalam melihat arah pergerakan pasar dan acuan investor dalam mengatur portofolio investasi sahamnya.

Keputusan memasukkan dan mengeluarkan saham dari perhitungan indeks Kompas100 sepenuhnya merupakan wewenang pihak bursa. Mereka melakukan kajian ulang dua kali setahun. Pergantian emiten dilakukan pada Agustus dan Februari.

Indeks Kompas100 waktu itu diluncurkan dengan penekanan bel perdagangan saham oleh Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama didampingi Direktur Utama Bursa Efek Jakarta Erry Firmansyah. Dalam perjalanan pasar modal Indonesia, Bursa Efek Jakarta kemudian berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia setelah merger dengan Bursa Efek Surabaya.

Peluncuran Kompas100 waktu itu menandai peringatan 30 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Jumat, 10 Agustus 2007. (DIS)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Whats New
    Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

    Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

    Whats New
    Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

    Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

    Whats New
    Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

    Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com