Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Akan Membangun PLTA di Wamena

Kompas.com - 17/08/2011, 10:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan mengemukakan, sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 50 mega watt (MW) akan dibangun di Wamena, Papua.

"Wamena lokasinya sangat ideal untuk PLTA. Kota Wamena besar sekali. Atas dasar itu, PLN akan membangun PLTA Baliem 2," ujar Dahlan, dalam acara buka puasa bersama di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (16/8/2011) malam.

Pada tahap pertama, perseroan itu akan membangun unit pembangkit berkapasitas 50 Mega Watt. Tahap kedua, PLN juga akan membangun unit pembangkit berkapasitas sama. Pembangunan tahap pertama mulai dibangun sendiri oleh PLN tahun depan.

Lama pembangunan itu 5-6 tahun dengan total kebutuhan investasi mencapai Rp 3 triliun. Pendanaan tahap awal dari anggaran atau kas internal PLN. Selanjutnya sumber dana bisa diperoleh dari pihak ketiga. Perseroan optimistis mudah mendapat pendanaan untuk proyek energi baru terbarukan.

Untuk keperluan jangka pendek, PLN akan menambah jumlah pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM). Pada akhir tahun 2012, total kapasitas terpasang PLTM di wilayah itu 13 MW sehingga mesin diesel yang berbahan bakar minyak untuk membangkitkan listrik bisa dimatikan untuk menghemat BBM.

Kebutuhan listrik di Wamena dan sekitar 7 MW dengan pertumbuhan listrik akhir tahun depan menjadi 12 MW. "Tentu harga listriknya lebih mahal daripada harga listrik pada umumnya," kata Dahlan.

Menurut Dahlan, harga listrik mahal karena semua bahan bangunan untuk pembangunan sejumlah pembangkit itu relatif mahal.

Penetapan tarif listrik ini, kata Dahlan, terhambat surat keputusan menteri mengenai batas tarif. Karena itu manajemen PLN akan minta izin khusus ke pemerintah. "Ini karena tidak mungkin harga listrik semurah itu. Di Wamena, harga listrik berbasis BBM Rp 6.000 per kWh. Jadi kalau listrik swasta Rp 2.000 kan menghematnya sudah Rp 4.000," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com