Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS Masih Cari Pembeli Mutiara

Kompas.com - 20/08/2011, 14:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah tiga calon investor melanjutkan pembelian saham Bank Mutiara pada harga Rp 6,7 triliun, Lembaga Penjamin Simpanan membuka peluang bagi calon investor baru lain yang ingin membeli saham bank yang dulu bernama Century tersebut.

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani beralasan, penjualan bank ini secara strategic sales dan LPS ingin mencari tambahan peminat dari yang sudah ada. "Waktu penjualan juga masih ada dua tahun lagi," katanya, Kamis (18/8/2011).

LPS tidak menutup kemungkinan jika ada calon investor asing dan lokal yang siap membeli Mutiara tanpa menawarkan harga. Selain itu, ketiga calon investor, yang namanya belum diketahui, belum tentu lulus uji kelayakan dan kepatutan Bank Indonesia (BI) jika data-data keuangan ataupun calon pemilik berada dalam daftar hitam.

Saat ini, ketiga calon investor tengah melengkapi kekurangan data, di antaranya sumber keuangan, laporan audit keuangan, dan nilai ekuiti keuangan harus di atas nilai jual bank Rp 6,7 triliun. "Kalau uang dari utang, pasti tidak akan diterima," lanjutFirdaus.

Di sisi lain, Firdaus sedikit khawatir ada calon pembeli Mutiara yang menunggu sampai tahun kelima penjualan hanya demi mengejar harga penjualan terbaik (best price) para calon investor.

Terkait penggodokan aturan pembatasan kepemilikan saham mayoritas, BI memberikan insentif khusus sampai bulan November 2011 kepada Bank Mutiara untuk melanjutkan proses penjualan. Artinya, jika sampai November proses penjualan belum kelar, LPS akan berkomunikasi dengan BI. "Perlu kita lihat lagi aturannya," ujarnya.

Dana pembelian Bank Mutiara dapat dibayar dengan obligasi pemerintah, seperti Surat Utang Negara, Surat Berharga Negara, atau sukuk, asal masih sesuai dengan penawaran sebesar Rp 6,7 triliun.

Pengamat ekonomi Tony Prasetiantono menilai perpanjangan penjualan Bank Mutiara ini karena keuangan para calon investor. "Mereka tidak cukup punya dana cash untuk membeli Mutiara sehingga perlu melihat lagi investor-investor lain," kata Tony. (Mona Tobing, Nina Dwiantik/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com