Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Itu Hanya Gejolak

Kompas.com - 25/08/2011, 13:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai, penurunan harga emas yang cukup signifikan pada Rabu (24/8/2011) lalu merupakan suatu gejolak. "Saya rasa itu adalah suatu gejolak karena sebelumnya kan juga meningkat dengan tajam. Jadi, secara umum kita hanya waspada," ungkap Agus seusai menghadiri rapat koordinasi dengan sejumlah menteri di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis.

Terkait dengan kondisi ekonomi global yang erat kaitannya dengan harga emas, ia menyebutkan, kondisi ekonomi dunia mungkin akan cukup datar dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Namun, kondisi ekonomi Indonesia, lanjut dia, justru akan lebih baik daripada kondisi global tersebut.

"Kita perkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II (tahun 2011) itu ada di kisaran 6,5 persen, di kuartal III mungkin minimum 6,5 persen. Dan, artinya kondisi yang dialami di negara-negara maju yang terus melakukan koreksi pertumbuhan ekonominya ke bawah. Kalau di Indonesia, kita dalam kondisi yang lebih baik," paparnya.

Apalagi, lanjut Agus, kalau pemerintah bisa mengatasi aspek infrastruktur ataupun hal-hal yang menghambat investasi di Indonesia. Untuk diketahui, pada perdagangan kemarin, harga emas jatuh ke penurunan terbesar selama 18 bulan terakhir. Harga langsung bereaksi ketika pasar keuangan mulai stabil. Harga emas turun drastis sebesar 104 dollar AS atau 5,6 persen ke posisi 1.757,30 dollar AS per troy ounce. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Maret 2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com