Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Rasa Aman Lewat Logam Emas

Kompas.com - 26/08/2011, 08:44 WIB

KOMPAS.com — Perempuan itu menimang cincin tanpa mata seberat 2,9 gram dengan bentuk tidak terlalu rumit. Setelah dihitung dengan kalkulator, cincin emas berkadar 75 persen itu dibanderol sang penjual dengan harga Rp 1.450.000.

Karena calon pembelinya itu tampak masih ragu, sang penjual menyuguhkan cincin lain yang lebih sederhana dengan kadar serupa, tetapi lebih ringan, hanya 1,5 gram. Harganya Rp 750.000.

"Dua bulan yang lalu saya masih bisa jual ini Rp 300.000-an. Ini tak ada urusan dengan akan Lebaran atau tidak. Harga emas dari sananya juga naik terus akhir-akhir ini," ujar Ida, penjual emas di sebuah toko perhiasan di Melawai Plaza, Jakarta, Selasa (23/8/2011).

Ia pun berceloteh tentang nilai dollar AS yang turun dan menyarankan sang calon pembeli untuk menyimpan emas. "Sekarang banyak yang suka lantakan karena murni. Kadarnya 99,99 persen. Ada 1, 2, 3, 4, 5, 10, 25, 50 gram. Mau yang mana?" tutur Ida seraya memainkan jemarinya di atas kalkulator. Ia pun menawarkan lempengan seberat 5 gram seharga Rp 2.925.000. "Itu sudah termasuk sertifikat PT Aneka Tambang (Antam)."

Emas kini memang makin menjadi buruan. Harga emas batangan atau dikenal sebagai logam mulia pada 21 Juni adalah Rp 434.000 per gram untuk pembelian 1 kilogram, melonjak menjadi Rp 450.000 pada 29 Juli, dan Rp 492.000 pada Kamis (24/8/2011). Bahkan, sehari sebelumnya, harganya sempat menyentuh Rp 534.000 per gram.

Emas dengan bobot lebih rendah memiliki harga lebih tinggi mengingat biaya produksinya yang lebih tinggi. Emas batangan seberat 1 gram, kemarin, dijual dengan harga Rp 534.000 oleh PT Antam. Jika peminat membelinya di toko emas, bisa dipastikan harganya lebih mahal lagi. "Rasanya harga emas sekarang sudah tak masuk akal," kata Nuraeni yang lebih dari 30 tahun setia mengoleksi emas batangan dan perhiasan.

Setiap kali memperoleh bonus dan gratifikasi dari kantor, separuhnya selalu ia tukarkan dengan emas. Tahun 1990-an, misalnya, ia biasa membeli emas yang harganya berkisar Rp 20.000 per gram. "Artinya, sekarang harganya lebih dari 24 kali lipat."

Nuraeni belajar banyak dari ibunya soal investasi emas. Untuk perhiasan, misalnya, ia membeli yang modelnya paling sederhana karena saat dijual ongkos pembuatan tak masuk dalam perhitungan. Perhiasan seberat 20 gram suatu saat akan ditukar dengan yang 40 gram, begitu seterusnya.

"Begitu juga dengan emas batangan. Beli 10 gram, 25 gram, lalu tukar yang lebih berat. Suatu saat, anak saya sekolah ke luar negeri, saya tak perlu memikirkan biayanya. Aman, ada koleksi emas yang siap dijual," ujar ibu seorang anak yang telah mengumpulkan sekitar 3 kilogram emas ini.

Aman dan mudah

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com