Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Kembali Naik

Kompas.com - 13/09/2011, 15:59 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga emas kembali naik setelah turun selama dua hari kemarin. Kini emas kembali menarik perhatian investor sebagai salah satu bentuk investasi kekayaan mereka, di tengah perlambatan ekonomi global yang sedang terjadi.

Harga emas untuk pengantaran cepat naik 1,1 persen menjadi 1.835,65 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram). Harga emas di perdagangan Singapura, pada pukul 2:25 PM waktu setempat, mencapai 1.825,48 per troy ounce-nya.

Harga emas dalam perdagangan tersebut sempat mencapai 1.921,15 per troy ounce pada 6 September lalu. Kemudian, mengalami penurunan sebesar 2,9 persen selama dua hari kemarin, sebagai dampak dari aksi jual para investor untuk menutupi kerugian dari ekuitas. "Pelemahan harga emas, kami melihat hal itu sebagai sebuah kesempatan bagi investor untuk membeli (emas)," ujar Vasu Menon, Vice President Wealth Management Oversea-Chinese Banking Corp, dalam wawancara di Bloomberg Television, Selasa (13/9/2011).

"Permintaan investasi sedang melonjak. Bank sentral sedang mendiversifikasi cadangan mereka dari dollar AS, dan kami melihat sebuah kesempatan emas untuk naik lebih tinggi," tambah dia.

Untuk diketahui, harga emas untuk pengantaran Desember di New York juga melonjak sebesar 1,4 persen menjadi 1.838,90 per troy ounce. Harga emas sempat turun dua hari kemarin karena kekhawatiran akan krisis utang Eropa. Kondisi emas kembali positif seiring dengan kemungkinan China untuk investasi di Itali. Rencana itu membantu Standard Poor's 500 Index menghapuskan penurunan dari 1,6 persen menjadi 0,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com