Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Pengangguran Turun Jadi 7,7 Juta

Kompas.com - 14/09/2011, 09:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan, pemerintah akan berupaya menurunkan tingkat pengangguran dari 6,7 persen menjadi 6,4 persen- 6,6 persen. Dari data yang dihimpun oleh Bappenas, dari 8,02 juta penganggur, tahun depan ditargetkan akan turun menjadi 7,7 juta-7,9 juta orang.

Menurut paparan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Negara (PPN)/ Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana, diperkirakan jumlah tenaga kerja pada 2012 akan meningkat menjadi 2,8 juta-2,9 juta orang dibandingkan tahun 2011sebesar 2,8 juta orang. Namun, Armida mengatakan, peningkatan tersebut akan dibarengi dengan bertambahnya kesempatan kerja baru sekitar 3,0 juta-3,2 juta.

Menurut Armida, angka 6,4 persen-6,6 persen sudah realistis dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti anggaran belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) di APBN dan faktor krisis ekonomi global. "Kita memperhitungkan berbagai faktor. Belanja KL itu hanya sepertiga, sudah termasuk belanja pegawai. Jadi yang betul-betul KL untuk program, lebih sedikit jumlahnya," kata Armida usai raker dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (13/9/2011).

Total dana untuk penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tersebut mencapai Rp 5,30 triliun dan dialokasikan untuk 6 kementerian. Armida mengatakan, untuk menurunkan pengangguran, pemerintah melakukan koordinasi dengan swasta sebagai pencipta lapangan pekerjaan. Sementara, program-program infrastruktur dasar seperti PNPM akan terus diupayakan. "Intinya kombinasi dengan swasta," ujar Armida.

Dalam rapat dengar pendapat tersebut, tercetus pandangan beberapa anggota Komisi XI DPR RI yang menginginkan agar angka pengangguran tersebut bisa ditekan hingga 6 persen. Namun, Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis mengatakan, angka tersebut masih merupakan wishing list dari DPR.

Menurut Harry, untuk melihat berapa peran APBN pemerintah harus menjelaskan berapa porsi sumbangan dari tiap sektor terhadap penciptaan lapangan kerja. "Maka dari itu dengan tingkat pengangguran 6,4 persen-6,6 persen pemerintah harus menjelaskan sumbangan dari tiap sektor," katanya.

Sementara itu menurut Armida, angka 6 persen yang dicetuskan DPR adalah target di 2014. "Kita kan bikin proyeksi harus realistis. Wajar saja bila anggota DPR ingin penganggurannya cepat turun, tapi kan semua berdasarkan hitungannya. Apalagi sekarang ada risiko global," tandas Armida. (Riendy Astri/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com