Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntaskan Utang PT PAL Rp 931 Miliar

Kompas.com - 15/09/2011, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- PT PAL Indonesia (Persero) masih harus menyelesaikan 12 masalah yang menghadangnya di saat berupaya melakukan ekspansi bisnis, sekaligus masalah di bidang keuangan, operasional, dan korporasi. Kinerja keuangan yang buruk karena mengalami akumulasi kerugian Rp 931 miliar merupakan salah satu permasalahan yang harus dituntaskan.

Demikian terungkap dalam dokumen Rencana Bisnis PT PAL 2011-2015 yang diterima Kompas di Jakarta, Kamis (15/9/2011). Dokumen ini telah dipaparkan secara resmi oleh direksi PT PAL dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI pada 8 September 2011.

Ada tiga masalah keuangan lainnya yang diungkapkan dokumen ini. Pertama, terjadinya defisit arus kas per bulan rata-rata Rp 10,5 miliar. Kedua, tingginya kewajiban kepada perbankan dan pihak ketiga akhir Desember 2010 sebesar 172,4 juta dollar AS dan Rp 235,8 miliar. Ketiga, adanya potensi Legal Action dari mantan pembeli senilai Rp 123,17 miliar.

Adapun di bidang operasional, ada lima masalah yang harus diselesaikan PT PAL. Pertama, masih ada tujuh kapal eks kontrak lama yang tertunda penyelesaiannya. Kedua, fasilitas produksi relatif tua dan kurang perawatan. Ketiga, delivery (pengiriman produk) tidak tepat waktu sehingga diterminasi. Keempat, kurangnya pengendalian atas biaya proyek dan kemajuan fisik. Kelima, ada masalah blokir importasi dengan biaya Rp 101,2 miliar.

Lalu pada bidang korporasi ada tiga masalah yang dialami. Pertama, belum berjalannya regenerasi sumber daya manusia, yaitu adanya penggantian personil secara proporsional berdasarkan usia dan kompetensi. Kedua, belum adanya sistem perangkat lunak terpadu yang mencakup desain, pengadaan barang, aktivitas produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. Ketiga, mekanisme perencanaan dan pengendalian anggaran produksi belum optimal.

Solusi yang diharapkan oleh PT PAL adalah adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) tambahan dari pemerintah. PMN itu akan digunakan untuk lima hal, yakni pertama, penstabilan dan pengembangan usaha. Kedua, untuk investasi fasilitas dan peralatan produksi. Ketiga, untuk penyelesaian pembangunan tujuh kapal. Keempat, untuk pembayaran biaya blokir importasi. Kelima, untuk investasi teknologi informasi dan sumber daya manusia.

Atas dasar itu, PT PAL telah meminta tambahan PMN sebesar Rp 2,049 miliar melalui Komisi XI DPR RI. Namun, jumlah yang disepakati hanya mencapai Rp 960,2 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com