Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Anjlok ke Posisi Terendah

Kompas.com - 16/09/2011, 07:38 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Harga emas anjlok ke posisi terendah dalam tiga minggu terakhir, seiring adanya sinyal bahwa bank-bank Eropa mempunyai dana hingga akhir tahun, sehingga mengikis kekhawatiran bahwa krisis di wilayah tersebut bisa semakin buruk.

Bank Sentral Eropa (ECB) berkoordinasi dengan pembuat kebijakan internasional, memberikan pinjaman dalam bentuk dollar AS kepada perbankan sebagai bantuan dalam menghadapi krisis kredit. Sebaliknya, saham justru kembali naik di Amerika Serikat dan Eropa, seiring dengan Jerman dan Perancis memastikan bahwa Yunani akan tetap menjadi bagian di Uni Eropa. Apalagi China berencana untuk membeli obligasi dalam Euro.

"(Penurunan harga emas) ini merupakan tanda reaksi spontan terhadap pernyataan ECB, di mana masyarakat melihat itu sebagai hal yang positif terhadap ekonomi Eropa," ujar Frank McGhee, selaku Kepala Penjualan Brokerage Services di Chicago, seperti yang dikutip Bloomberg, Jumat (16/9/2011). Menurut Frank, ECB telah menemukan alat penolong dari krisis kredit tersebut.

Pada perdagangan di Comex, New York, pukul 1:56 PM waktu setempat, harga emas pada perdagangan berjangka untuk pengantaran Desember anjlok 45,10 dollar AS atau 2,5 persen ke posisi harga 1.781,40 per troy ounce (setara dengan 31,1 gram). Sebelumnya, emas pernah menyentuh posisi terendah pada 26 Agustus 2011, pada posisi harga 1.775 dollar AS.

Sementara itu, pendapat yang serupa juga dikemukakan James Cordier, sebagai Founder Optionsellers.com di Tampa, Florida, AS. James mengemukakan, jaminan dari Perancis dan Jerman tentu merupakan katalisator utama pada kondisi buruk sekarang ini. "China tentu telah mempunyai buku cek untuk menolong masalah Yunani dalam jangka pendek," jelas James.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com