Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Wanita Desa Belum Untung

Kompas.com - 20/09/2011, 18:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Meskipun secara umum kesetaraan gender di Indonesia sudah berkembang pesat, Bank Dunia masih mencatat aktifitas ekonomi perempuan di pedesaan Indonesia masih kurang menguntungkan dibandingkan usaha-usaha yang dimiliki kaum laki-lakinya.

Pendidikan, kepemilikan aset, akses ke kesempatan ekonomi, dan kesempatan memperoleh pendapatan adalah hal-hal kunci untuk meningkatkan kesejahteraan para perempuan dan keluarga mereka. Demikian Laporan Pembangunan Dunia 2012: Kesetaraan Gender Dan Pembangunan yang dipublikasikan Bank Dunia di Jakarta, Selasa (20/9/2011).

"Kita perlu mencapai kesetaraan gender," kata Presiden Grup Bank Dunia Robert B. Zoellick. Menurut Zoellick, selama lebih dari lima tahun terakhir, kelompok Bank Dunia telah menyediakan 65 miliar dollar AS untuk mendukung pendidikan anak-anak perempuan, kesehatan para perempuan, dan akses para perempuan terhadap kredit, tanah, layanan-layanan pertanian, pekerjaan, dan infrastruktur.

"Ini telah menjadi pekerjaan penting, tetapi ini tidak cukup atau cukup utama untuk apa yang kita lakukan. Ke depan, Grup Bank Dunia akan mengarusutamakan pekerjaan gender dan mencari berbagai jalan lainnya untuk mengedepankan agenda ini. Untuk menangkap keseluruhan potensi dari separuh dari populasi dunia ," tutur Zoellick.

Menurut Bank Dunia, jika kesetaraan gender dapat dicapai, maka akan ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh. Pertama, memastikan kesetaraan akses dan perlakuan terhadap para petani perempuan akan meningkatkan panen jagung sebanyak 11-16 persen di Malawi dan 17 persen di Ghana.

Kedua, meningkatkan hak kepemilikan para perempuan di Burkina Faso dan meningkatkan total produksi pertanian sekitar 6 persen, dengan tanpa tambahan berbagai sumber daya— hanya dengan melakukan realokasi sumber daya seperti misalnya pupuk dan tenaga kerja dari laki-laki ke perempuan.

Ketiga, Organisasi Pangan dan Pertanian memperkirakan bahwa akses yang setara ke sumber daya untuk para petani perempuan akan meningkatkan hasil pertanian di negara berkembang sebanyak 2,5 sampai 4 persen.

Keempat, pengurangan rintangan-rintangan yang menghambat para perempuan dari bekerja di jenis pekerjaan atau sektor tertentu memiliki efek-efek positif yang serupa, mengurangi kesenjangan produktifitas antara para pekerja laki-laki dan perempuan sebanyak sepertiga sampai setengah dan meningkatan hasil per pekerja sebanyak 3 sampai 25 persen di berbagai negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com