Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Turun, Emas Kembali Diburu

Kompas.com - 01/10/2011, 15:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang emas awalnya was-was ketika harga emas melandai. Alay, pemilik Toko Lemabang Jaya dan Toko Palembang Jaya di Palembang, tadinya ingin membatasi penjualan perhiasan emasnya ketimbang merugi. Soalnya, beberapa stok miliknya dibeli saat harga masih tinggi. Tapi ia urung melakukannya karena banyak pembeli yang memburu emas di saat harganya rendah.

Jadilah ia melepas stoknya. "Perputaran uang harus jalan, mumpung banyak yang membeli. Jadi enggak begitu kejar untung gede," kisahnya kepada KONTAN, Kamis (29/9/2011). Namun, ia tetap mendulang untung dari larisnya penjualan. Laba juga datang karena banyak pembeli rela memborong emas dengan kadar dan berat yang lebih rendah.

Dia mencontohkan, perhiasan dengan kandungan satu suku emas (6,7 gram) dilego Rp 3 juta, dengan modal Rp 2,8 juta. Tapi, harga jual emas setengah suku lebih tinggi, mulai Rp 1,6 juta-Rp 1,7 juta. "Makin banyak yang beli  "kecil-kecil", kami bisa ambil untung," jelas dia.

Sepekan ini, Alay bisa menjual minimal 67 gram perhiasan per hari dan meraup untung sedikitnya Rp 2 juta sehari. Padahal, ketika harga tinggi, ia biasanya hanya bisa menjual 30 gram per hari.

Pedagang juga mereguk untung dengan menjual emas perhiasan berkadar rendah. Tadinya setiap selisih per kadar, ada perbedaan harga Rp 40.000–Rp 60.000. Tapi kini, harga jual emas berkadar 91 dibanderol Rp 3 juta per suku. Adapun harga emas berkadar 92 sekarang Rp 3,2 juta per suku. Artinya, selisih harganya menjadi Rp 200.000.

Satu-satunya kendala yang ia hadapi hanya distributor yang menahan pasokan emas. Namun, Alay tetap berupaya menyetok emas batangan.Dengan begitu, ketika harga emas melambung kembali, ia bisa meraup untung tambahan dari penjualan stok emas yang ia beli di harga lebih murah.

Gunawan, pemilik toko emas di Pekanbaru, juga mengalami lonjakan penjualan. Ia bisa menjual sedikitnya 100 gram emas sehari. "Ketimbang Agustus, penjualan naik lebih dari 50 persen," ujarnya. Pembeli kebanyakan berasal dari daerah ketimbang kota Pekanbaru.

"Harga tinggi saja masih dibeli, apalagi saat murah. Orang daerah beli murah supaya nanti pas emas tinggi mereka bisa jual," ucapnya.

Alay, Gunawan, dan pedagang perhiasan lain di daerah biasanya mengetahui fluktuasi harga emas dari internet, yaitu perdagangan komoditas London. Mulai pukul 09.00 WIB, informasi itu menyebar sampai pedagang daerah lewat telepon selular maupun BlackBerry. Uniknya, mereka baru mulai berjualan pukul 12 siang, setelah harga emas stabil. (Maria Rosit/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com