Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Defisit, Bisakah Investasi?

Kompas.com - 05/10/2011, 07:54 WIB

KOMPAS.com - Dalam kondisi apapun setiap insan manusia diwajibkan untuk melakukan investasi dengan tujuan agar kita dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan gaya hidup hari ini serta esok, dan juga agar kita dapat mencapai tujuan keuangan dimasa mendatang. Dengan kata lain investasi adalah wajib bagi mereka yang tidak ingin daya beli menjadi berkurang dikemudian hari.

Permasalahannya adalah:
1. Apakah kita memiliki porsi uang yang cukup untuk melakukan investasi?
2. Bagaimana jika dalam kenyataannya kita tidak memiliki porsi invenstasi?, atau bahkan
3. Kita cenderung mengalami defisit (kekurangan) uang?

Untuk masalah yang pertama solusi yang bijak adalah melakukan efisiensi pengeluaran, lakukanlah dengan target minimal sebesar 10 persen dari pengeluaran. Efisiensi yang dimaksud adalah melakukan penjadwalan ulang pengeluaran yang bersifat kenyamanan. Efisiensi ini dilakukan semaksimal mungkin misalkan dari pemakaian mobil setiap hari dirubah menjadi setiap 2 hari sekali. Perubahan tersebut dialihkan dengan menggunakan sarana transportasi umum masal atau menggunakan motor bahkan menggunakan sepeda untuk bekerja misalnya, mengapa tidak?. Ingat tujuan investasi adalah menunda kenikmatan dan kenyamanan saat ini (bukan meniadakan) namun mendapatkan hasil yang jauh lebih besar dikemudian hari.

Untuk masalah yang kedua jawabannya adalah sama dengan masalah yang pertama namun tentunya masih harus ditambah dengan pengorbanan lebih untuk memotong besarnya pengeluaran agar dapat terpangkas lebih signifikan, pelaksanaannya memang harus dilakukan dengan ekstra ketat, dan tentunya dengan pengorbanan. Misalkan penggunaan mobil ditekan menjadi hanya digunakan saat akhir pekan, selebihnya menggunakan sarana transportasi masal. Pemakaian listrik dihemat secara maksimal, AC rumah (jika ada) hanya digunakan secara terbatas pada jam tertentu, demikian juga dengan pemakaian pompa air dan lain sebagainya.

Pola pikirpun wajib untuk kita ubah dengan ‘hanya’ menganggap bahwa pemasukan kita sebesar 90 persen dari total dana yang diterima setiap bulannya. Target pengeluaran adalah sebesar maksimal 90 persen jadi sisa 10 persen merupakan nilai yang harus kita bayar sebagai apresiasi untuk kepentingan masa depan diri sendiri maupun keluarga tercinta. Marilah kita kembali pada filosofi investasi adalah menikmati keinginan yang maksimal dimasa mendatang.

Permasalahan yang ketiga adalah merupakan yang terberat dari 2 kasus sebelumnya, jawabannya adalah sama seperti pada kasus yang kedua namun juga harus ditambah untuk melihat ada tidaknya aset produktif yang dapat di optimalkan (dilihat dari sisi ekonomis). Dalam hal melihat ada tidaknya aset yang dapat dioptimal secara finansial maka kita harus berpikir secara jernih agar tindakan yang diambil sungguh-sungguh dapat memenuhi kebutuhan kita untuk melakukan investasi. Ingatlah sasaran kita saat ini adalah melakukan investasi.

Selanjutnya setelah anda melakukan evaluasi dan ternyata masih memiliki aset yang dapat ‘diberdayakan secara ekonomi’ maka jangan buang waktu terlalu lama untuk melakukannya, segera bertindak (action). Misalkan anda memiliki rumah dengan lokasi strategis, dekat dengan terminal bus, stasiun kereta atau berdekatan dengan pusat bisnis maka anda dapat melakukan bisnis di sektor riil yakni dengan membuka tempat kost yang terintegrasi dengan warung penjual kebutuhan sehari-hari (semacam mini market misalnya). Dalam hal ini anda mulai melakukan bisnis atau usaha di sektor riil maka kemampuan mengelola atau manajemen bisnis tersebut menjadi kunci utama.

Namun jika tidak memiliki rumah maka apakah anda harus berdiam? Jawabannya adalah tidak!  Anda mungkin masih memiliki mobil atau motor, optimalkanlah. Sewakan aset bergerak anda, dapatkan income darinya hitung biaya perawatan dan segala resikonya secara benar dan akurat. Intinya adalah anda berusaha untuk tidak menambah defisit tetapi menguranginya sehingga defisit terkikis hingga habis.

Pertanyaan selanjutnya darimana uang yang saya pakai untuk modal? Lho kondisi saya defisit, bagaimana mungkin? Ubah pola pikir anda! Anda tidak sendiri banyak orang yang kondisinya jauh lebih buruk dari anda namun tetap berhasil. Gunakan sarana pinjaman dari bank, sebagai contoh jika anda ingin membangun tempat kost dan mini market, jaminkan properti anda, ambil kredit usaha dengan hitungan bunga maksimal sebesar bunga KPR. Langkah ini merupakan leverage atau pengungkit pertumbuhan aset pribadi anda.

Setelah usaha mulai bergulir maka hasil usaha anda gunakan secara optimal, sekali lagi wajib untuk menggunakan secara optimal dengan cara membagi sebagian hasil tersebut untuk melakukan usaha di sector finansial, misalkan anda membeli reksa dana atau mencicil membeli emas. Sampai titik ini anda sudah mulai membangun ‘portfolio investasi’ yakni akumulasi dari investasi anda disektor riil dan finansial. Artinya anda sudah mulai melakukan diversifikasi usaha. Dengan demikian maka faktor resiko gagal usaha anda pun menjadi berkurang dan ini berarti potensi penambahan aset anda pun menjadi bertambah.

Kemudian pembaca yang bijak, bagaimana kita dapat melakukan investasi di sektor finansial secara benar? Nantikan artikel dari kami selanjutnya yang akan membahas mengenai investasi disektor finansial. Demikian pembaca jika kiat tersebut dilakukan dengan benar secara konsisten maka berpotensi untuk menjadi orang yang bertambah kaya dengan cara melakukan kombinasi investasi di sektor riil dan fianansial. (Taufik Gumulya, CFP® Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com