Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anoa untuk Evakuasi Presiden

Kompas.com - 06/10/2011, 15:48 WIB
Kris R Mada

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com — TNI menyiagakan panser Anoa di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, selama acara puncak Sail Wakatobi-Belitong (SWB) 2011, 6-13 Oktober. Panser buatan PT Pindad itu akan digunakan untuk evakuasi orang-orang sangat penting, seperti Presiden.

Komandan Korem 045/Garuda Jaya Kolonel Gunung Sarasmoro mengatakan, panser itu diberangkatkan dari Palembang, Sumatera Selatan. Selama ini, panser-panser itu disiagakan di Markas Kodam II/Sriwijaya di Palembang.

"Pekan ini diangkut dengan kapal ke Belitung. Paling lambat Minggu (9/10/2011) malam sudah tiba di Belitung," ujar Sarasmoro, Kamis (6/10/2011), di Pangkal Pinang.

Pada penutupan SWB, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan menginap di Belitung, 12-13 Oktober. "Pengamanan ini standar sesuai undang-undang," ujar Sarasmoro.

Panser Anoa mulai diproduksi PT Pindad tahun 2007. Kala itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mendesak kemandirian industri pertahanan antara lain dengan memproduksi panser. Selain dipakai oleh TNI, panser itu juga dipesan, antara lain, oleh tentara Malaysia. Nama panser diambil dari satwa endemik Pulau Sulawesi, anoa.

Hingga saat ini, kendaraan jenis armored personel carrier itu sudah memasuki generasi kedua. Anoa generasi kedua atau Anoa V2 mampu memuat 13 kru, memiliki panjang dan lebar 6.000 x 2.500 mm serta dilengkapi dengan peralatan khusus, seperti GPS dan NVG.

Sistem komunikasinya menggunakan VHF dan HF Intercomset System. Sementara itu, sistem senjatanya menggunakan Smoke Shield kaliber 66 mm dan Armanents 7,62 mm dan 12,7 mm. Rasio daya berbanding beratnya adalah 22,85 HP, kecepatan maksimum 80 km per jam, dan radius putar 9,5 meter. Mesinnya adalah 6 silinder segaris dengan turbocharger berpendingin dalam dan berdaya 320 tenaga kuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com