Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita Wirjawan Jangan Terlalu Liberal

Kompas.com - 19/10/2011, 08:38 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada A Tony Prasetiantono mengemukakan, Gita Wirjawan merupakan orang yang tepat untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Perdagangan. Gita bergeser posisi dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Saya kira dia adalah orang yang punya exposure luar negeri yang baik," ujar Tony kepada Kompas.com via telepon, Rabu (19/10/2011).

Hal itu, menurut Tony, merupakan modal besar dirinya dalam menjabat posisi tersebut. Ia menuturkan, modal dan pengalaman Gita sebagai Kepala BKPM menjadi penting untuk mendukung pencarian pasar-pasar baru bagi produk ekspor Indonesia. Pencarian pasar ini penting di tengah kondisi krisis yang sedang berlangsung di Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Catatan yang diungkapkan Tony agar diperhatikan oleh Gita supaya perekonomian Indonesia jangan terlalu liberal seperti yang dilakukan oleh pemegang jabatan sebelumnya. "Mungkin menteri sebelumnya mengandalkan paradigma bahwa liberal itu adalah efisiensi. Padahal tidak," ujarnya.

Menurut Tony, China saja liberalnya setengah hati. Maksudnya, harus ada batasan-batasan yang dilakukan pemerintah dalam menjaga pasar domestiknya. Dengan begitu, pasar lokal pun tidak lagi dibanjiri dengan produk impor. "Saya punya harapan besar untuk dia," tegas Tony.

Untuk diketahui, susunan menteri di bidang perekonomian hasil perombakan kabinet yang Selasa malam diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Kelautan dan Perikanan Tjitjip Sharif Sutardjo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com