PONTIANAK, KOMPAS.com — Pihak Emirat Abu Dhabi tertarik untuk berinvestasi di bidang pertambangan bauksit di Provinsi Kalimantan Barat.
"Abu Dhabi juga akan melakukan kunjungan misi investasi Mubadala ke Indonesia. Dalam kunjungan itu akan diadakan pertemuan ASEAN Investment Forum dan seminar menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN 2015," ungkap Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Kalimantan Barat Yoseph Alexander di Pontianak, Selasa (25/10/2011).
Yoseph menjelaskan, Abu Dhabi merupakan pesaing China yang bergerak di bidang pertambangan bauksit. "Tujuan mereka berkunjung ke Indonesia ingin mengetahui persis apa yang bisa diolah di Kalbar, dan kami berharap masing-masing kabupaten bisa mempromosikan daerahnya," kata Yoseph.
Ia berharap, sumber daya alam yang ada di Kalbar dapat tergali. Ia juga tidak mau sekian ribu ton sawit hanya diproduksi bahan setengah jadi.
Ia menambahkan, pengusaha sawit juga perlu mencari produksi turunannya agar ada nilai tambah bagi masyarakat dan Kalbar.
"Untuk mengembangkan semua itu perlu dukungan infrastruktur karena sampai saat ini infrastruktur dan listrik menjadi kendala bagi investor," jelas Yoseph.
Berdasarkan hasil survei data mentah BPMD, Kalbar memiliki kandungan logam. Meski mampu dikembangkan, lahan masih menjadi kendala.
"Karena BPMD belum tahu apakah lahan tersebut sudah bebas atau belum, dan itu akan ditindaklanjuti sehingga bila itu sudah pasti maka bisa dipromosikan kepada investor," ungkapnya.
Tidak hanya itu, kata dia, sebagai salah satu provinsi yang berpredikat sebagai provinsi terbaik di bidang investasi pada 2011, BPMD pun berupaya melakukan kegiatan untuk mendorong peningkatan investasi di Kalbar.
"Dalam waktu dekat ini, kami akan membawa calon investor atau pengusaha daerah untuk dipertemukan dengan 30 pengusaha Korea dalam rangka pertemuan bisnis guna menjajaki kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Korea terutama bidang manufaktur," jelas Yoseph.
Menurut data BPMD Kalbar hingga September 2011, terdapat 42 proyek penanaman modal asing (PMA) yang disetujui dengan nilai 698,5 juta dollar AS dan Rp 4,123 triliun serta enam proyek penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang disetujui sebesar Rp 1,017 triliun.
Selain itu, realisasi proyek sampai semester I tahun 2011 untuk PMA telah direalisasikan sebanyak 1,284 miliar dollar AS sejumlah 70 proyek, sedangkan untuk PMDN sebanyak 137 proyek dengan nilai realisasi sebesar Rp 9,661 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.