Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Dhabi Tertarik Investasi Tambang Bauksit

Kompas.com - 25/10/2011, 17:58 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com — Pihak Emirat Abu Dhabi tertarik untuk berinvestasi di bidang pertambangan bauksit di Provinsi Kalimantan Barat.

"Abu Dhabi juga akan melakukan kunjungan misi investasi Mubadala ke Indonesia. Dalam kunjungan itu akan diadakan pertemuan ASEAN Investment Forum dan seminar menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN 2015," ungkap Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Kalimantan Barat Yoseph Alexander di Pontianak, Selasa (25/10/2011).

Yoseph menjelaskan, Abu Dhabi merupakan pesaing China yang bergerak di bidang pertambangan bauksit. "Tujuan mereka berkunjung ke Indonesia ingin mengetahui persis apa yang bisa diolah di Kalbar, dan kami berharap masing-masing kabupaten bisa mempromosikan daerahnya," kata Yoseph.

Ia berharap, sumber daya alam yang ada di Kalbar dapat tergali. Ia juga tidak mau sekian ribu ton sawit hanya diproduksi bahan setengah jadi.

Ia menambahkan, pengusaha sawit juga perlu mencari produksi turunannya agar ada nilai tambah bagi masyarakat dan Kalbar.

"Untuk mengembangkan semua itu perlu dukungan infrastruktur karena sampai saat ini infrastruktur dan listrik menjadi kendala bagi investor," jelas Yoseph.

Berdasarkan hasil survei data mentah BPMD, Kalbar memiliki kandungan logam. Meski mampu dikembangkan, lahan masih menjadi kendala.

"Karena BPMD belum tahu apakah lahan tersebut sudah bebas atau belum, dan itu akan ditindaklanjuti sehingga bila itu sudah pasti maka bisa dipromosikan kepada investor," ungkapnya.

Tidak hanya itu, kata dia, sebagai salah satu provinsi yang berpredikat sebagai provinsi terbaik di bidang investasi pada 2011, BPMD pun berupaya melakukan kegiatan untuk mendorong peningkatan investasi di Kalbar.

"Dalam waktu dekat ini, kami akan membawa calon investor atau pengusaha daerah untuk dipertemukan dengan 30 pengusaha Korea dalam rangka pertemuan bisnis guna menjajaki kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Korea terutama bidang manufaktur," jelas Yoseph.

Menurut data BPMD Kalbar hingga September 2011, terdapat 42 proyek penanaman modal asing (PMA) yang disetujui dengan nilai 698,5 juta dollar AS dan Rp 4,123 triliun serta enam proyek penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang disetujui sebesar Rp 1,017 triliun.

Selain itu, realisasi proyek sampai semester I tahun 2011 untuk PMA telah direalisasikan sebanyak 1,284 miliar dollar AS sejumlah 70 proyek, sedangkan untuk PMDN sebanyak 137 proyek dengan nilai realisasi sebesar Rp 9,661 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com