Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen Pertumbuhan Ekonomi, Rupiah Menguat

Kompas.com - 08/11/2011, 10:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Selasa (8/11/2011) pagi, "rebound" 30 poin dipicu dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal tiga 2011 Indonesia sebesar 6,5 persen "year on year".

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta bergerak menguat ke posisi Rp 8.915 atau naik 30 poin dibanding sebelumnya Rp 8.945. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal tiga 2011 mencatat kenaikan sebesar 3,5 persen (quartal to quartal/qtq) atau 6,5 persen yoy," kata analis pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta.

Ia mengatakan, kondisi itu tidak berbeda dengan kuartal pertama dan kuartal kedua lalu yang juga mencatat kenaikkan 6,5 persen yoy. "Realisasi ini sedikit dibawah ekspektasi analis yaitu 6,6 persen yang memfaktorkan efek musiman pada kuartal ke tiga tersebut," kata dia.

Ia mengemukakan, kenaikkan pertumbuhan Indonesia itu terlihat dari komponen pengeluaran, sumber pertumbuhan terutama berasal dari ekspor barang dan jasa, diikuti oleh konsumsi masyarakat dan investasi.

Sedangkan pengeluaran pemerintah, lanjut dia, hanya memberikan sebesar 0,2 persen dari realisasi pertumbuhan 6,5 persen itu.

Ia menambahkan, sementara dari komponen produksi, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. "Dengan realisasi ini, target pertumbuhan ekonomi 2011 sebagaimana asumsi APBN-P 2011 kemungkinan akan meleset tipis menjadi 6,4-6,5 persen dari target 6,6 persen, namun tidak meubah fundamental ekonomi yang berarti," ujar dia.

Meski demikian, kata Lana, ketidak pastian global masih membayangi pergerakkan rupiah terhadap dolar AS menyangkut situasi politik di Yunani yang bisa berdampak ke Italia. "Ketidakpastian global masih tinggi. Ketidakpastian ini masih menyangkut situasi politik di Yunani yang bisa berdampak ke Italia," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com