JAKARTA, KOMPAS.com — Posisi cadangan devisa per akhir Oktober 2011 turun menjadi 113,9 miliar dollar AS. Namun, jumlah itu diyakini masih cukup untuk meredam dampak rambatan krisis.
Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hal itu dalam seminar "Memperkuat Ketahanan dan Daya Saing Perekonomian Nasional di Tengah Ancaman Krisis Ekonomi Global" di Jakarta, Selasa (15/11/2011).
"Jumlah ini setara dengan 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Perry. Sebagai gambaran, bulan September 2011, cadangan devisa Indonesia setara dengan 7,7 bulan impor.
Angka ini ada di tengah-tengah sejumlah negara. Cadangan devisa Filipina setara dengan 13,9 bulan impor, Thailand setara dengan 9,5 bulan impor, dan China setara dengan 20,6 bulan impor.
Adapun cadangan devisa Singapura setara dengan 7,7 bulan impor, Malaysia setara dengan 7,8 bulan impor, Korea setara dengan 6,9 bulan impor, dan India setara dengan 6,9 bulan impor.
Turunnya cadangan devisa antara lain akibat langkah BI menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Meski demikian, dibandingkan akhir tahun 2010, rupiah masih terapresiasi 1,54 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.