Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASI Eksklusif untuk Bayi Kembarku

Kompas.com - 16/11/2011, 09:52 WIB

KOMPAS.com -  Perjuangan membesarkan anak kembar tentu tidak mudah bagi seorang ibu, apalagi jika sudah memiliki seorang anak sebelumnya.  Dengan kasih sayang yang luar biasa, perjuangan ini menjadi terasa begitu nikmat bagi seorang ibu bernama Wilda Choir.

Bermodalkan tekad, semangat serta dukungan yang besar dari keluarga dan suami, Wilda pun sukses memberikan yang terbaik kepada si kembar yakni  menyusui mereka dengan ASI secara eksklusif.  Simaklah kisah dan suka duka Wilda dalam menyusui bayi kembarnya :  

Dianugrahi ‘satu paket’ bayi kembar yang cantik bagi saya merupakan doa yang menjadi kenyataan. Memiliki anak kembar adalah salah satu ‘obsesi’ saya sejak dulu. Rasanya amat sangat bahagia dan ajaib banget bisa merasakan ada dua makhluk hidup yang berkembang di dalam tubuh kita. Pihak kakek saya mempunyai banyak keturunan anak kembar, jadilah saya punya harapan besar kepada Tuhan agar bisa diberikan keturunan kembar.

Alhamdulillah doa saya didengar & dikabulkan Allah SWT. Tepat pada ulang tahun ke 29, saya ‘divonis’ dokter sedang hamil dengan dua telur alias kembar!! Waahh, speechless rasanya. Saya menjadi wanita paling beruntung di seluruh jagad raya. 9 bulan menikmati masa kehamilan, akhirnya tanggal 27 Juli 2010 saya bisa merasakan si kembar hangat dalam pelukan. Air mata bahagia menetes. Bersyukur atas semua karunia Allah SWT. Lalu saya dedikasikan kepada ibu dan mertua untuk memberikan nama buat si kembar, Amira Tsania Nazmi (2580gr) & Azkiya Aufa Khateen (2200gr). Selamat datang, Sayaang.

Having twin is not double trouble, but twice blessed.

Ok, jadi saya memiliki satu anak usia 4 tahun, Alika, yang sedang aktif-aktifnya, dan bayi kembar perempuan yang selalu membuat suasana tambah heboh dan seru hohoho. Ini bukan teori atau mitos loh, tapi saya mengalami sendiri punya anak kembar itu nangisnya bareng, BABnya bareng, bangun tidurnya bareng, saat tidur pun bergerak ke arah yg sama juga bareng. BBA deh (bener-bener ajaib). Untungnya saya memiliki ‘partner hidup’ yang canggihnya luar biasa yaitu suami. Kalau dulu mengurus anak pertama kami bisa bekerja sama dengan baik, kenapa sekarang tidak?

Karena terbiasa olahraga (saya pencinta alam yg hobi naik gunung loh), hasilnya fisik saya tetap sehat selama mengurus si kembar, walau sesekali terkena flu. Jadi saat punya anak kembar yang hampir tiap jam menyusui dan terjaga semalaman – seharian pun, saya tetap dengan menikmati ‘bermain-main’ bersama. Dan kalau di tengah malam si kakak akhirnya terbangun ikutan main, saya tetap tersenyum walau sambil merem melek *ngantuk maksudnya*. Alhamdulillah saya gak pernah mengeluh kecapean. Selalu takjub dan terharu melihat ada dua bayi sekaligus dalam dekapan saya. Bahkan saat Alika, Amira + Azkiya jejeritan tengah malam, saya malah merasa lucu melihatnya dan akhirnya ikutan jerit-jerit/main-main juga. Ga bisa di jelaskan dengan kata-kata gimana bahagianya.

Peran suami terasa sangat besar terutama di saat-saat begadang tersebut. Sering terjadi saat begadang saya kelaparan. Biasanya dengan sangat pengertian, suami akan membuatkan saya kentang atau nasi goreng. Atau bergantian menjaga si kembar sementara saya tidur sebentar.

Suami saya jago memandikan si kembar loh. Ganti popok gak ada masalah. Gendong pake kain pun bisa. Ada perkataannya yang sampai sekarang membuat saya selalu bersyukur, ”Bun, cuma dua hal yang gak bisa aku lakuin, yaitu hamil dan melahirkan. Tapi selain itu, gak ada yang bisa menghalangi aku untuk menunjukkan rasa sayang terhadap bunbun. Maafin bapak ya cuma bisa bantuin bunbun sebisanya. Mudah2an bunbun iklhas”. Hiks, terharu. Pokoknya suamiku hebat deh, Insya Allah.

Selain itu, semua anggota keluarga juga sangat membantu dengan baik dalam merawat. Memang sih kadang-kadang orang tua panik kalau si kembar rewel, nangis bareng gak bisa diam. Bingung takut ada apa-apa sama si kembar. Tapi untungnya saya gak ikut-ikutan panik. Biasanya saya lebih banyak diam, menahan diri untuk tidak bersikap responsif walau sulit. Kalau gak bisa menahan emosi, saya lebih memilih menangis pelan-pelan. Sambil nangis, sambil peluk si kembar. Waahh, obat paling mujarab menyembuhkan segala macam penyakit hati. Jadi gak ada alasan buat saya merasa stress punya anak kembar. Apalagi ‘baby blues’, Alhamdulillah gak ngalamin. Kalau saya merasa bosan di rumah terus, dengan senang hati suami membawa saya dan semua anak-anak sekedar jalan-jalan ke mall.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com