Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatah Raskin di Kebumen Juga Diterima Orang Kaya

Kompas.com - 17/11/2011, 14:54 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com — Distribusi beras untuk rakyat miskin (raskin) di sejumlah wilayah kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, masih salah sasaran. Di beberapa desa, raskin juga diberikan kepada orang-orang kaya degan dalih pemerataan bantuan.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Kebumen, Wahyu Siswanti, Kamis (17/11/2011), membenarkan hal tersebut dan meminta pihak desa bersikap tegas dalam pembagian raskin.

"Selama ini warga yang mendapatkan jatah beras tersebut tidak hanya rumah tangga sasaran (RTS), tetapi juga masyarakat yang tergolong kaya. Praktis, beras yang diterima warga miskin pun menjadi berkurang karena dibagi rata," ujarnya.

Bulan ini, distribusi raskin kembali disalurkan ke setiap desa/kelurahan. Jumlah beras yang didistribusikan ke 26 kecamatan di Kebumen sebanyak 1.833 ton.

Beras program pusat itu untuk 122.200 RTS sehingga setiap RTS mendapatkan 15 kilogram. Namun, yang terjadi di lapangan setiap RTS mendapatkan kurang dari 15 kg. Warga miskin yang mendapat perlakuan seperti itu tidak bisa berbuat banyak, terlebih keputusan didasarkan hasil musyawarah desa.

Sementara itu, kepala desa tidak mau mengambil risiko jika masyarakat yang tidak mendapatkan raskin itu memboikot kegiatan desa. "Ini perlu ketegasan dari pihak desa untuk memegang aturan. Jangan dibagi rata meskipun itu hasil musyawarah desa. Ingat. Raskin itu ada aturannya, tidak bisa sembarangan diberikan dengan alasan pemerataan. Itu justru menyalahi aturan dan bisa diperkarakan," tegasnya.

Sebab, pada prinsipnya, dengan dibagi rata, masyarakat miskin tidak tertolong. Padahal, semangat raskin pada awalnya untuk mengurangi beban rakyat miskin.

"Karena jatahnya dikurangi, yang miskin ya tetap miskin. Mereka tidak bisa menyisihkan uang untuk kebutuhan lain seperti kesehatan dan pendidikan. Lebih memprihatinkan, warga miskin yang mendapat jatah raskin itu masih membeli beras," kata Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com