Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir: Biasanya Ada "Time Lag"

Kompas.com - 23/11/2011, 09:23 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Wholesale Banking PermataBank, Roy Arfandi mengungkapkan suku bunga kredit bank tidak serta merta langsung turun ketika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) turun. 

"Pada saat bunga BI rate itu turun nggak bisa otomatis kita langsung turunkan bunga kredit," sebut Roy, dalam konferensi pers "Indonesia Economic Outlook 2012" yang diselenggarakan oleh PermataBank, di Jakarta, Selasa (22/11/2011).

Menurut dia, ada jangka waktu kapan suku bunga kredit bank harus menyesuaikan. Karena, terang dia, bunga deposito saja baru bisa diturunkan setelah jatuh tempo. "Mungkin ada time lag (jeda waktu) di situ yang membuat tingkat suku bunga pinjaman itu tidak serta merta turun secepat atau seketika setelah BI Rate-nya turun," ungkapnya.

Tapi, ia memastikan tingkat suku bunga pinjaman ini akan turun. Ini tergantung, jelas Roy, dengan komposisi pendanaan pihak ketiga dan komposisi pinjaman di masing-masing bank.

Roy pun memprediksi penurunan suku bunga tersebut bisa terjadi di akhir bulan November. Ia menyebutkan, penurunan suku bunga paling tinggi bisa terjadi pada rentang 0,2-0,5 persen. "Mungkin penyesuaian juga bertahap," kata dia yang bisa terjadi pada akhir bulan ini dilanjutkan akhir Desember.

Penurunan pun bisa berlanjut hingga tahun depan. Akan tetapi, terang dia, jika penurunan tingkat suku bunga kredit dilakukan pada industri tertentu yang mendapatkan pembiayaan. Penurunan tidak bisa dilihat dari industrinya saja. Risiko kredit dari tiap nasabah juga perlu dilihat. "Profil risiko dari masing-masing krediturnya harus kita lihat juga," tegas dia.

Untuk diketahui, BI telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 6 persen pada bulan ini. Suku bunga kredit idealnya hanya berselisih 3 persen atau 300 basis poin dengan suku bunga acuan BI. Jika suku bunga acuan BI saat ini 6 persen maka suku bunga kredit harusnya sekitar 9 persen. Kenyataan, menurut BI, selisih keduanya masih mencapai 5 persen lebih sekarang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com