Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Orang Super Kaya Baru Indonesia

Kompas.com - 25/11/2011, 09:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pantas saja banyak investment banking menyerbu Indonesia. Jumlah orang kaya baru di negeri ini terus bermunculan. Majalah Forbes misalnya, kembali merilis 40 nama orang super tajir Indonesia tahun 2011.

Dari deretan 40 nama itu, terselip tujuh orang terkaya baru, yang tidak ada di tahun lalu. Mereka adalah Achmad Hamami, Djoko Susanto, Samin Tan, Soegiarto Adikoesoemo, Kuncoro Wibowo, Muhammad Aksa Mahmud dan Handojo Santosa.

Achmad Hamami adalah pemilik PT Tiara Marga Trakindo, distributor Caterpillar di Indonesia sejak 1971. Berumur 81 tahun, Met -panggilan gaulnya langsung melejit di peringkat 10 dengan kekayaan 2,2 miliar dollar AS atau Rp 20,24 triliun dengan kurs Rp 9.200 per dollar AS.

Di peringkat 25 ada Djoko Susanto dengan kekayaan 1,04 miliar dollar AS. Pria 61 tahun ini memiliki Alfamart, Alfamidi, dan Lawson. "Saya cuma bisa bilang, Forbes keliru, masa saya berada di atas Ical (Aburizal Bakrie)," katanya, kepada KONTAN.

Djoko mengaku tak pernah dikonfirmasi. Oleh karena itu, dia berharap publik tidak langsung percaya. Apalagi, menurut dia, Forbes tidak melakukan riset akurat.

Samin Tan, pemilik perusahaan batubara Borneo Lumbung Energi dan Renaissance Capital. Dengan kekayaan 940 juta dollar AS, Samin, menurut Forbes telah membantu permasalahan utang Bakrie dengan membeli 50 persen saham Bumi Plc di Bursa London. Dia ada di peringkat 28.

Soegiarto Adikoesoemo adalah pemilik AKR Corporindo. Tahun lalu, dia menjual Sorini, produsen sorbitol dan petromikia ke Cargill senilai 247 juta dollar AS. Soegiarto juga memiliki perusahaan properti, AKRLand Development yang mengoperasikan hotel di Bali dan Manado.

Kuncoro Wibowo memiliki Ace Hardware dengan kekayaan 730 juta dollar AS. Sedangkan Aksa Mahmud, pemilik Grup Bosowa memiliki kekayaan berlimpah setelah menjual 23 persen saham di Nusantara Infrastruktur ke Peter Sondakh. Dia juga tengah membangun pabrik semen kedua di Maros, Sulawesi Selatan dan memiliki lahan padi 100.000 hektare di Papua.

Lalu Handojo Santosa merupakan pewaris Ometraco Group, yang berubah jadi Japfa Comfeed. Japfa, produsen pakan ternak terbesar kedua di Indonesia dengan pertumbuhan penjualan 21 persen dalam lima tahun terakhir. (Uji Agung Santosa, Fahriyad/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

    Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

    Whats New
    LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

    LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

    Whats New
    Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

    Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

    Whats New
    Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

    Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

    Earn Smart
    Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

    Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

    Whats New
    Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

    Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

    Whats New
    Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

    Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

    Whats New
    Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

    Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

    Spend Smart
    Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

    Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

    Whats New
    Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    Whats New
    Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

    Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

    Whats New
    Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

    Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

    Spend Smart
    IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

    IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

    Whats New
    Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

    Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com