Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Walet Harus Lebih Sehat

Kompas.com - 29/11/2011, 02:50 WIB

Jakarta, Kompas - General Administration of Quality Supervision, Inspection, and Quarantine atau Badan Karantina China memercayai penerbitan sertifikat kesehatan/sanitasi produk hewan untuk sarang burung walet Indonesia yang akan diekspor ke China oleh Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Indonesia.

Untuk mendukung langkah itu, para pengusaha diharapkan segera melakukan budidaya sarang burung walet yang baik agar sarang burung walet Indonesia yang diekspor ke China bisa dilacak asal usulnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kemtan Banun Harpini saat dihubungi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (28/11), mengungkapkan, selama ini sarang burung walet Indonesia masuk ke pasar gelap China melalui pihak ketiga. Seiring tuntutan masyarakat China terhadap produk pangan yang lebih higienis, China menahan produk itu.

Akibatnya, ekspor sarang burung walet ke China tak bisa lagi dilakukan. Harga sarang burung walet jatuh. Saat ini, Indonesia pemasok utama sarang burung walet ke China.

Banun mengatakan, Menteri Pertanian Suswono pada 12 Desember nanti akan menandatangani kesepakatan semacam protokol ekspor sarang burung walet dengan China.

Sambil itu berjalan, Kemtan melalui dinas pertanian di daerah bersama dengan pengusaha sarang burung walet memperbaiki pola budidaya dengan menerapkan registrasi rumah burung walet, memberikan nomor kontrol veteriner, dan pengemasan sarang burung walet.

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan, pemerintah telah menggelar pertemuan bilateral dengan China, bersamaan dengan pertemuan APEC di Honolulu awal November lalu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Meski perjanjian pasar bebas ASEAN-China telah berlaku sejak Januari 2010, tetapi hingga saat ini ekspor sarang walet ke China masih terkena pajak 17 persen. Padahal, potensi ekspor sarang walet Indonesia mencapai 500-600 ton per tahun dengan nominal sekitar Rp 7,5 triliun.

Sebagai pembeli terbesar, China mewajibkan perdagangan walet melalui negara ketiga, seperti Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, Kanada, Cile, dan Malaysia menyusul imbas virus flu burung.

”Jika China mengizinkan ekspor langsung, konsumen sebenarnya diuntungkan karena harga komoditas ini menjadi lebih murah,” ujarnya. (MAS/ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com