Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laju Pendanaan ke Sektor Pertanian Turun

Kompas.com - 29/11/2011, 13:11 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis, menyebutkan laju pendanaan ke sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan dalam 9 tahun terakhir. Menurut data Bank Indonesia, pendanaan turun dari 7 persen ( 2002 ) menjadi 5,25 persen ( 2010 ). Sementara, laju pendanaan ke sektor keuangan tidak demikian.

"Laju pendanaan industri pengolahan (pun) searah (turun juga) dengan pertanian yaitu 23,91 persen di tahun 2002 menjadi 23,23 persen di 2010 , sementara (pendanaan) untuk sektor keuangan meningkat yaitu dari 9,18 persen di tahun 2002 menjadi 10,87 persen di 2010 ," sebut Harry dalam seminar 'Peluang Usaha Ekonomi Kerakyatan Solusi Menengah Menghadapi Dampak Krisis Global, di Jakarta, Selasa ( 29/11/2011 ).

Menurut Harry, kondisi tersebut bisa berdampak pada peningkatan hasil produksi. Padahal, tingkat konsumsi masyarakat tinggi. Akibat ketidakberpihakan perbankan itu, terang dia, tingkat inflasi inti pun persisten.

"Ditambah lagi, kebijakan pemerintah dalam importasi bahan pangan dan makanan jadi, sehingga berdampak sulitnya pengendalian inflasi dan pelemahan daya saing produk domestik serta cadangan devisa yang tergerus serta neraca BI yang negatif," tambah Harry.

Ia menegaskan, penguatan sumber daya primer ini tetap penting. Bukan hanya untuk ekspor saja, tetapi untuk pemenuhan kebuhan dalam negeri.

Sekalipun pemerintah telah mempunyai program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), sektor pertanian tetap jadi hal pertama yang harus dikuatkan. Harry beralasan, ini karena Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar di ASEAN sehingga pemenuhan konsumsi dasar menjadi sumber kestabilan ekonomi dan politik.

Jadi, terang dia, perlu suatu regulasi yang memuat kewajiban perbankan dalam pendanaan sektor pertanian, khususnya bank-bank BUMN dan BUMD. Saat ini memang sudah ada Kredit Usaha Rakyat, tapi penyalurannya belum maksimal karena rendahnya marjin. "Aturan yang dikeluarkan oleh BI dalam bentuk PBI juga tampak tidak berdaya dan lebih bersifat himbauan terhadap perbankan," ungkap Harry.

Sebagai solusi, ia meminta ada penguatan koordinasi antara BI, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan pemerintah yakni Kementerian Pertanian dan Perdagangan. Peran OJK dalam hal ini, menurut dia, adalah sebagai pembuat regulasi terkait dukungan lembaga keuangan non bank yang bersentuhan langsung dengan sektor pertanian khususnya koperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com